close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur, di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Jumat (13/7/2018). Foto Antara/dokumentasi
icon caption
Pedagang menata telur ayam di salah satu agen telur, di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Jumat (13/7/2018). Foto Antara/dokumentasi
Nasional
Rabu, 24 Agustus 2022 20:14

Zulhas targetkan harga telur turun jadi Rp28.000 per kilogram

Kenaikan harga telur dipicu oleh dua faktor, di antaranya, aksi afkir dini yang dilakukan peternak ayam.
swipe

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons kenaikan harga telur yang saat ini menyentuh Rp31.000 per kilogram (kg). Menurut menteri yang akrab disapa Zulhas ini, kenaikan harga telur dipicu oleh dua faktor, yaitu aksi afkir dini yang dilakukan peternak ayam dan adanya bantuan sosial oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berupa telur.

Ia menuturkan, kenaikan harga telur masih lebih rendah dibanding saat dirinya baru awal menjabat sebagai Mendag, yakni mencapai Rp32.000. Namun harga tersebut turun hingga menyentuh harga Rp26.000.

“Ini turunnya jauh sekali, dan beberapa pengusaha tidak rugi, tetapi ini juga tidak layak,” ujar Mendag Zulkifli Hasan usai menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN, Rabu (24/8).

Bermula dari turunnya harga telur tersebut, membuat banyak peternak ayam memutuskan mengambil tindakan afkir dini, yaitu memotong induk-induk ayam agar berhenti bertelur, sehingga harga telur bisa naik.

Harga telur juga semakin merangkak naik karena Kemensos merapel bantuan sosial untuk program tiga bulan yang mayoritas bantuannya dalam bentuk telur.

“Ini Kemensos merapel bantuan sosialnya tiga bulan sekaligus yang bantuannya sebagian besar telur. Jadi permintaan tiba-tiba naik,” lanjutnya.

Menurut Zulhas, kenaikan harga telur ini hanyalah siklus dan akan turun beberapa waktu ke depan. Ia juga menjelaskan untuk harga normal telur di pasaran adalah Rp28.000.

“Ini siklus saja, diperkirakan akhir September sudah di bawah Rp30.000 lagi,” tegasnya.

Menindaklanjuti hal ini, Zulhas pun berupaya menekan harga telur salah satunya dengan diskusi lebih lanjut dengan pengusaha-pengusaha besar di bidang peternakan ayam.

“Ini nanti untuk menekan harga telur, kita akan memanggil pengusaha-pengusaha besar di bidang ini agar mereka menghentikan afkir dini,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Mendag dan BUMN, anggota Komisi VI DPR Mufti Anam telah memperingatkan Zulhas soal kenaikan harga telur ini yang menurutnya tertinggi dalam sejarah.

“Kami melihat harga telur ini naik signifikan, bahkan tertinggi dalam sejarah di Rp31.000 per kilogram,” kata Mufti.

Ia pun berharap agar kenaikan harga telur ini bisa segera diselesaikan agar tidak memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan UMKM. Ia juga meminta agar Mendag bisa menjaga harga telur agar tidak merosot turun. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan