Sebanyak 17 atlet di ASEAN Paragames Solo 2022 dikabarkan terpapar Covid-19. Meski begitu Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (Incaspoc) Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan tidak ada kondisi yang perlu dikhawatirkan
"Ini sudah kami antisipasi karena memang event sebesar ini diadakan di tengah pandemi," kata Gibran saat meninjau International Broadcast Center di Stadion Manahan, Selasa sore (2/8).
ASEAN Paragames Solo 2022, digelar mulai 30 Juli sampai dengan 6 Agustus. Penyelenggaraannya tersebar di empat kota/kabupaten yakni Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, dan Semarang.
Di ASEAN Paragames 2022 ini, para atlet ditempatkan di hotel sesuai cabang olahraga, bukan per negara. Penyelenggara berharap pola itu dapat meminimalisir penularan Covid-19.
"Tetapi, sekali lagi dari awal kan bubblenya kami bagi per cabor bukan per negara," imbuhnya.
Menurut Gibran kondisi atlet yang terpapar masih dalam taraf aman. Hal itu dilihat dari nilai CT (cycle threshold) mereka yang terpapar masih terbilang tinggi, sehingga relatif mudah disembuhkan. Dia pun memastikan hal itu tidak akan mengganggu jalannya ASEAN Paragames 2022.
"Sudah dipisahkan dari yang sehat. Kami akan lihat setiap hari akan kami pantau terus progres untuk kesembuhannya tapi sejauh ini aman-aman saja tidak ada gejala yang parah,” tuturnya.
Seiring dengan itu, Wali Kota Solo ini meminta warganya untuk menaati protokol kesehatan selama menonton pertandingan ASEAN Paragames, dengan tetap memakai masker.
"Tetapi, ini aman kok. Tenang saja. Saat ini, kami juga sedang mengejar booster," tutur Gibran.
Dalam kesempatan ini, Gibran juga berkeliling dan melihat jalannya pertandingan di pinggir lapangan. Di sana dia sempat bertemu dengan Menteri Urusan Kebudayaan, Komunitas, dan Kepemudaan Singapura Alvin Tan Sheng Hui, yang kebetulan sedang memberikan dukungan langsung kepada atlet Singapura di Stadion Manahan.
Ia pun menyempatkan diri melayani permintaan berfoto rombongan anak sekolah yang menyapanya di tribun.