Final Liga Europa 2023, Kamis (1/6), memperhadapkan Seviila versus AS Roma di Puskas Arena, Budapest. Jika akan menjadi pertandingan terakhir José Mourinho di Roma, setidaknya itu adalah final ini.
Pelatih asal Portugal tersebut meninggalkan Porto dan Internazionale buat bergabung dengan Chelsea dan Real Madrid segera setelah memenangkan Piala Eropa bagi masing-masing klub pada tahun 2004 dan 2010,
Mou mengakui bahwa kapten klubnya yang prihatin bertanya kepadanya apakah sejarah akan terulang kembali di Hungaria.
Saat The Special One mengincar gelar Eropa keenamnya di klub keempat yang berbeda, ia juga mengingatkan kembali bahwa ia tidak diberi kesempatan memenangkan trofi di Tottenham Hotspur, yang memecatnya enam hari sebelum final Piala Carabao pada 2021.
1. Bertahan atau Pergi
Roma menghadapi Sevilla di final Liga Europa di Budapest di tengah keraguan atas masa depan Mourinho. Real Madrid dan Paris Saint-Germain di antara tujuan potensialnya mendatang. Dia mengaku belum berbicara dengan klub mana pun.
Seraya bersikeras bahwa yang terpenting adalah memenangkan trofi Eropa kedua dalam dua tahun. Ia mencatat bahwa situasinya bahkan lebih rumit untuk rekannya José Luis Mendilibar, yang kontrak jangka pendeknya di Sevilla berakhir bulan depan.
Tapi Mou tidak menawarkan jaminan apa pun di luar final, malah mengisyaratkan kepergian yang sudah diduga sebagian besar orang di Roma.
2. Antara Inter dan Porto
Ditanya wartawan apakah dia mungkin melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan di Inter dan Porto.
“Saya telah berbicara dengan dua kapten saya [Lorenzo Pellegrini dan Gianluca Mancini], yang datang ke sini untuk berbicara dengan [media] dan mereka bertanya kepada saya pertanyaan serupa dengan Anda,” kata Mourinho.
"Saya objektif dengan mereka. Saya tidak ingin mereka mengatakan apa yang telah dikatakan, itu hanya antara saya dan tim saya, tetapi mereka mengetahui pikiran saya,” katanya lagi.
3. Belum Kontrak Real Madrid
Ketika pertanyaan berikutnya diawali dengan komentar dari seorang jurnalis Italia bahwa dia telah berbicara dengan orang-orang di ibu kota Spanyol yang berpikir dia mungkin menjadi perbedaan antara kedua finalis.
“Saya mencintai Madrid, itu pengalaman yang unik. Saya sangat mencintai presiden dan juga pelatih kepala; Anda bisa membayangkan hubungan saya dengan fans, klub," kata Mou.
“Ada perbedaan besar dengan Inter [pada 2010]: Saya belum menandatangani kontrak dengan Real Madrid, meski semuanya sudah selesai. Kali ini saya tidak memiliki kontak dengan klub mana pun. Lagi pula tidak masalah, ini tentang kita, kita, kita, bukan itu. Kami ingin memainkan final ini dan hanya itu (fokus saya),” tegasnya.
4. Pujian untuk Sevilla
“Sejarah membuat favorit Sevilla,” lanjut Mourinho. “Mereka memiliki sejarah yang tidak kami miliki, pengalaman yang tidak kami miliki. Memainkan final Liga Europa hampir menjadi hal biasa bagi Sevilla; untuk Roma itu luar biasa, tak terlupakan.
"Musim lalu saya harus menjelaskan kepada para pemain apa itu hari media UEFA. Sekarang ini yang kedua kalinya bagi mereka jadi terlihat sedikit lebih normal, tapi tidak normal sama sekali. Saya sangat senang: Saya datang ke Roma untuk membantu mereka tumbuh dan mencapai momen spesial yang menentukan sejarah sebuah klub. Ada klub yang finalnya hanya satu final lagi; bagi Roma itu sangat istimewa,” ujar Mou.
Perbedaan antara Spurs dan Roma, diminta untuk menjelaskan kesuksesannya dan apa yang telah dilakukan klub Italia yang belum dilakukan klub London, Mourinho menjawab: “Roma tidak memecat saya sebelum final [Liga Konferensi 2022] di Tirana. Di Tottenham mereka memecat saya sebelum final [Piala Carabao 2021] di Wembley. Roma memberi saya kesempatan; di Tottenham saya tidak punya peluang.”