FC Barcelona telah diinformasikan 'secara teknis bangkrut' oleh seorang jurnalis terkemuka Catalan. Blaugrana terperosok dalam utang berulang kali dilaporkan melebihi 1 miliar euro, dan harus menarik berbagai 'tuas ekonomi' musim panas lalu seputar penjualan pendapatan hak televisi mendatang dan saham perusahaan produksi media Barca Studios mereka sehingga mereka bisa mengontrak pemain baru.
1. Seret Finansial
Pemain yang didatangkan Barca menjelang 2022/2023, seperti Robert Lewandowski, membantu Blaugrana mengangkat gelar La Liga pertama mereka dalam empat tahun dan mahkota kasta tertinggi Spanyol perdananya di bawah pelatih kepala Xavi Hernandez.
Setahun kemudian, bagaimana pun, Barca kembali berjuang untuk mendapatkan tempat mereka dan perlu membuktikan kepada La Liga bahwa mereka mampu mendatangkan wajah baru dan mendaftarkan kontrak mereka melalui rencana kelayakan.
Lampu hijau untuk rencana tersebut tiba pada hari Selasa (6/6) dan sudah terlambat untuk menghentikan Lionel Messi bergabung dengan Inter Miami. Kendati mereka sekarang mendapat acungan jempol, Barca masih harus mematuhi aturan 40% yang berarti mereka hanya dapat membelanjakan €4 juta untuk setiap €10 juta yang diperoleh dari penjualan pemain yang masih dibutuhkan dan perkembangan kebutuhan untuk menghilangkan €200 juta dari tagihan gaji.
2. Beda Pendapat Barca vs Xavi
Perpanjangan kontrak Xavi juga menjadi isu lain, di mana stasiun radio Cadena SER melaporkan bahwa manajer dan klub "berpendapat beda jauh" untuk dapat mencapai kesepakatan.
Pelatih berusia 43 tahun itu diduga menuntut €12 juta bersih per musim dan total €30 juta kotor untuk dia dan stafnya.
Di urusan yang sama ketika informasi ini muncul, El Larguero, topik tersebut dibahas lebih lanjut oleh sekelompok jurnalis. Wartawan Ramon Besa yang sangat dihormati dari Harian El Pais memberikan pendapatnya tentang penghentian negosiasi yang sepatutnya.
3. Gaji Kecil
"Saya tahu bahwa Xavi berupaya ketika dia menandatangani kontrak dengan Barca. Saya tidak tahu kondisi [keuangan] apa yang ada dan apakah jumlahnya sekarang sebagai kompensasi karena dia telah menjadi salah satu pelatih yang bergaji kecil meskipun memenangkan liga," Tunjuk Besa.
"Saya tidak tahu banyak atau sedikit [yang diminta Xavi], karena saya tidak tahu latar belakangnya," tambah Besa.
Dia kemudian menyatakan bahwa Barca "dalam situasi kebangkrutan teknis" yang mesti mereka tangani "sebaik mungkin". Itu pasti akan menimbulkan reaksi di seluruh media dan di antara Culers (fans Barcelona) di seluruh dunia.
Besa tidak menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini tetapi merupakan awak pers yang sangat dihormati dan berpengetahuan luas.
4. Terancam Bubar
Meskipun Barca tidak pernah secara resmi menyatakan bangkrut bahkan pada puncak kesusahan keuangan mereka, mantan kepala eksekutif Ferran Reverter mengatakan pada tahun 2021 bahwa klub akan "dibubarkan" jika itu adalah perusahaan terbatas publik menyusul apa yang disebutnya "malapetaka" administrasi klub oleh presiden sebelumnya Josep Bartomeu.
Melalui pernyataan tahun itu, setelah menugaskan Deloitte untuk melakukan audit Uji Tuntas Finansial, Barca juga mengklaim bahwa "Dewan Direksi baru dan struktur eksekutif barunya mengalami situasi ekonomi dan keuangan yang ditandai dengan ekuitas negatif dan dalam situasi kebangkrutan teknis" saat mewarisi kepemimpinan.
5. Sembuh dari Sakit
Pada 2022, penerus Bartomeu, Joan Laporta, menjelaskan kepada CBS bahwa ketika dia mengambil alih, klub "harus sembuh dari sakit".
"Kami harus bekerja sangat keras untuk mengembalikan keuangan dan menghindari kebangkrutan. Saya dapat mengatakan dengan bangga bahwa kami melakukannya. Satu tahun kemudian, kami berada dalam ekuitas positif. Itu sangat penting. Ini sangat penting. Musim ini, kami memiliki pendapatan €1 miliar dan keuntungan €124 juta ($133 juta). Itu berarti kami menjadi lebih baik dan lebih baik lagi," tambah Laporta.
Mengukur di mana Barca saat ini berada secara finansial dan jika ada sesuatu yang solid di balik kata-kata Besa, laporan tahunan mereka untuk 2022/2023 harus diterbitkan sekitar 30 Juni 2023 (per tanggal yang setara dengan laporan edisi 2021/2022 dirilis) adalah sesuatu yang harus diumumkan.
