close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petenis nomor tiga dunia asal Jerman Alexander Zverev berpose dengan trofi juara ATP Finals 2021-nya usai mengalahkan peringkat dua dunia asal Rusia Daniil Medvedev di Pala Alpitour, Torino, Italia pada Minggu (21/11/2021). Sumber: Twitter @atptour.
icon caption
Petenis nomor tiga dunia asal Jerman Alexander Zverev berpose dengan trofi juara ATP Finals 2021-nya usai mengalahkan peringkat dua dunia asal Rusia Daniil Medvedev di Pala Alpitour, Torino, Italia pada Minggu (21/11/2021). Sumber: Twitter @atptour.
Olahraga
Senin, 22 November 2021 12:08

Alexander Zverev targetkan juara Grand Slam pada tahun depan

Hingga akhir November 2021, Zverev tercatat telah meraih 19 gelar juara dalam kariernya sejak 2016.
swipe

Petenis nomor tiga dunia asal Jerman Alexander Zverev muncul sebagai juara ATP Finals 2021 di Pala Alpitour, Torino, Italia pada Minggu (21/11) pukul 23.00 WIB. Usai kemenangan tersebut, Zverev mengutarakan keinginannya untuk mengejar satu-satunya gelar mayor yang belum dipegangnya: juara Grand Slam.

“Saya sepertinya sudah sukses di segala tingkat, dan ada satu yang hilang. Saya harap saya dapat mencapainya tahun depan,” ujar putra pasangan tenis legendaris Rusia Alexander Zverev Sr. dan Irina Zvereva tersebut seperti dikutip dari Eurosport.

Hingga akhir November 2021, Zverev tercatat telah meraih 19 gelar juara dalam kariernya sejak 2016. Adapun gelar-gelarnya termasuk dua gelar juara ATP Finals pada 2018 dan 2021 dan lima gelar berlevel ATP Masters 1000. Pada tahun ini pula, Zverev meraih gelar Olimpiade pertamanya dengan menjuarai tenis tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Coliseum, Tokyo, Jepang.

Gelar juara ATP Finals diraih Zverev usai mengalahkan petenis nomor dua dunia asal Rusia Daniil Medvedev dalam final. Kedua set berskor 6-4, 6-4 membawa Zverev meraih gelar kedua ATP Finals. Keduanya telah berjumpa secara reguler sejak 2017, dengan beberapa laga terakhir mereka dimenangkan oleh Medvedev.

“Anda mengalahkan saya lima kali berturut-turut jadi terima kasih telah membiarkan saya menang sekali ini,” ujar Zverev saat menerima trofi juara pada Medvedev.

Medvedev pun lantas berujar mengenai target rivalnya memenangkan Grand Slam. Baginya sangat mungkin untuk Zverev merebut juara Grand Slam tahun depan. Namun, kompetisi yang sengit di antara para pemain tenis unggulan dunia harus menjadi sesuatu yang terus dipikirkan rivalnya tersebut.

“Banyak pemain hebat yang tidak punya gelar Grand Slam, jika Anda berbicara soal mantan pemain atau bahkan pemain saat ini. Stefanos (Tsitsipas) menang 2-0 melawan Novak (Djokovic) di final Roland Garros, dengan bermain musim di lapangan tanah liat yang luar biasa bagus. Dia bisa melakukannya. Sascha (Zverev) melakukan serve pada laga (final) AS Terbuka (2020),” ujar Medvedev, seperti dilansir dari Eurosport.

“Dia adalah pemain yang hebat yang dapat mengalahkan siapapun. Dia tentu saja dapat menang Grand Slam karena itu sangat jelas (bahwa dia pemain yang hebat). Tetapi dia bukan satu-satunya. Di sinilah itu jadi sulit. Dia lolos ke semifinal AS Terbuka, dan kalah dalam lima set. Siapa tahu? Mungkin jika dia masuk final, dia akan mengalahkan saya,” ujar Medvedev, yang keluar sebagai pemenang pada AS Terbuka tahun ini.

Namun untuk saat ini, sang pemeringkat dua dunia nampaknya enggan berkomentar seberapa mungkin Zverev meraih gelar juara Grand Slam.

“Sulit untuk mengatakannya. Anda tidak pernah tahu ke mana karier Anda jadinya. Beberapa pemain mulai bermain dengan buruk, beberapa kena cedera, beberapa menang 20 turnamen Grand Slam. Sama halnya dengan Sascha (Zverev),” ujar Medvedev.

“Hanya masalahnya setiap turnamen punya skenario yang beda, lapangan yang berbeda. Anda perlu memenangkan tujuh laga untuk menjadi seorang juara Grand Slam. Apakah dia (Zverev) mampu melakukannya? Ya. Apakah dia akan melakukannya? Kita tidak pernah tahu,” tukasnya.

 

Sumber: Eurosport

img
Michael Jason Saputra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan