Minions harus tersingkir di putaran perdana dari atlet China, sedangkan Tommy dan Jonathan 'Jojo' Christie melaju.
Pasangan atlet putra bulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal mempertahankan gelar juara All England setelah kalah pada laga pertama dari pasangan China Liu Cheng/Zhang Nan di Birmingham, Inggris, Rabu (6/3) waktu setempat.
Ganda Indonesia yang akrab disapa Minions itu kalah dalam tiga gim 19-21, 22-20, 17-21 dari ganda Liu/Zhang selama 67 menit permainan demikian laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Kamis (7/3) dini hari.
Seperti dilaporkan situs Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Kevin/Marcus sempat mendapatkan kartu merah setelah wasit pertandingan menilai Marcus terlambat masuk lapangan pada gim kedua selama 20 detik. Wasit memberikan satu poin bagi lawan.
"Saya tidak tahu, saya dibilang telat masuk lapangan. Padahal, saya masuk bersama waktunya dengan lawan. Pemberian kartu itu tentu berpengaruh bagi kami karena lawan dapat satu poin," ujar Marcus.
No China Open hattrick, No Super 1000 hattrick, No All England hattrick for Gideon and Sukamuljo.......#GoTerus #AllEngland19
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) March 6, 2019
Minions, sebagai ganda putra unggulan pertama, merupakan pasangan juara bertahan pada All England 2017 dan 2018. Mereka pun menjadi harapan PBSI untuk mencetak hattrick sebagaimana ganda Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Saya tampil kurang baik pada hari ini. Lawan bermain lebih siap dari kami. Kami ada beban, juga tidak mempersiapkan dengan baik menuju turnamen ini," ujar Marcus.
Sementara, Kevin mengakui permainannya harus lebih ditingkatkan karena telah kalah pada laga pertama dari pasangan 12 dunia itu.
"Tidak ada yang berubah dari permainan lawan. Mereka masih bermain dengan pola yang sama," ujar Kevin.
Sebagai catatan, kekalahan di turnamen tingkat Super 1000 itu menjadi kali kedua bagi Minions dalam tujuh pertemuan melawan Liu/Zhang.
Adapun, pasangan atlet bulu tangkis nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow menang cepat pada laga pertama turnamen All England 2019 atas sesama pasangan Merah-Putih Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.
Pasangan Owi/Winny, menang dalam waktu 26 menit dengan skor 21-7, 21-18 atas ganda peringkat 23 dunia itu.
"Kami sudah bermain cukup baik dengan menekan lawan. Permainan kami sedikit menurun pada gim kedua karena membuat kesalahan sendiri. Itu menjadi pelajaran bagi kami," kata Owi.
Sebagai pasangan peringkat 164 dunia, Owi/Winny mampu menampilkan kekompakan permainan mereka dengan mengalahkan Alfian/Marsheilla sekaligus menjadi catatan kemenangan pertama 1-0.
"Saya belum bermain dengan tenang dan masih mudah melakukan kesalahan. Saya juga mudah untuk lengah karena ketika unggul, saya kembali mengulang kesalahan," ujar Winny.
Tunggal putra
Sementara itu, atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto mengikuti langkah sesama pemain nasional Jonatan Christie setelah menang pada laga pertama turnamen All England 2019.
Tommy menang atas pemain tuan rumah Rajiv Ouseph dalam dua gim 21-16, 21-19 dalam permainan sepanjang 40 menit.
Kemenangan dalam turnamen tingkat Super 1000 itu menambah dominasi Tommy atas pemain peringkat 33 dunia itu menjadi 7-1 setelah pertemuan terakhir mereka pada turnamen Denmark Terbuka 2018.
Di Denmark, Tommy menang atas Rajiv Ouseph dalam dua gim 12-21, 19-21.
Pada pertandingan putaran kedua yang akan berlangsung pada Kamis waktu setempat, Tommy akan menghadapi pemain China Huang Yuxiang.
Huang tampil mengesankan dalam turnamen berhadiah total US$1 juta itu setelah menaklukkan unggulan tiga Chou Tien Chen dalam tiga gim 21-14, 16-21, 24-22 pada laga pertama.
Tommy punya catatan satu kemenangan atas Huang pada turnamen India Terbuka 2017 dengan skor 21-11, 11-21, 21-15.
Sebelumnya, Jonatan Christie melaju ke putaran kedua All England 2019 dengan mengalahkan pemain Korea Selatan Lee Dong Keun dalam dua gim 21-16, 21-19 selama 46 menit permainan.
Jojo mengaku beruntung dapat lolos dari pertandingan putaran pertama turnamen All England 2019 dalam dua gim sekaligus atas pemain peringkat 22 dunia Lee Dong Keun.
"Ada faktor keberuntungan untuk saya pada gim kedua. Pada gim pertama, saya bermain agak tegang karena pada awal permainan masih mencari pola. Saya merasakan shuttlecock pada tahun ini lebih kencang, pada tahun sebelumnya shuttlecock terasa lebih berat," kata Jonatan.
Namun, langkah Tommy dan Jonatan tidak dapat diikuti Anthony Sinisuka Ginting yang kalah terlebih dahulu dari pemain Hong Kong Ng Ka Long Angus. Ginting kalah 18-21, 21-13, 11-21 dalam permainan selama 58 menit melawan Angus. (Ant).