Brasil tentu dihantui bayangan kekalahan mereka dari Iran 2-3 di laga awal fase Grup C di Jakarta International Stadium (JIS), dua pekan lalu. Kauã Elias cs kini kembali ke JIS untuk menghadapi Argentina di partai perempatfinal Piala Dunia U-17 Indonesia 2023, Jumat (24/11) malam WIB.
Brasil banyak masalah lain. Belum lagi pengaruh buruk yang datang dari negeri Samba sendiri tatkala tim nasional senior Brasil tunduk dari Argentina 0-1 di Pra-Piala Dunia 2026, tiga hari lalu.
Albicelestes (Argentina) berada di atas angin. Suasana tim U-17 besutan Diego Placente sedang bungah. Mereka telah melewati babak 16 Besar dengan mudah. Argentina telak menggasak Venezuela 5-0. Kendati jeda setelah babak 16 Besar ke partai perempatfinal kurang sehari dari Brasil, namun waktu istirahat Argentina niscaya lebih rileks dan nyaman.
Sementara Brasil baru memastikan kemenangan di menit akhir dari kejaran underdog Ekuador 3-1. Lebih dari itu, performa Brasil belum cukup teruji sehingga rentan masih labil. Kalau JIS diguyur hujan malam nanti, Brasil kemungkinan masuk angin lebih cepat.
Di dalam lapangan pertandingan, dua figur vital dari kedua kesebelasan pantas menjadi perhatian. Argentina memposisikan Claudio Echeverri menjadi gelandang serang. Brasil menggantungkan asa ke kaki dan kepala striker Kaua Elias.
Echeverri sudah masuk dalam daftar pencari bakat banyak klub top Eropa. Nilai jualnya tidak menurun setelah empat pertandingan pertama di Indonesia. Bersama rekan setimnya di klub, Agustin Roberto dan Santiago Lopez, Echeverri sudah menjadi kekuatan trio penyerang yang tangguh untuk Argentina.
Argentina tidak hanya menampilkan jajaran generasi muda terbaik mereka selama bertahun-tahun, tetapi mereka juga tampaknya akan menampilkan pemain nomor 10 kelas dunia berikutnya. Secara teknis Echeverri brilian ditambah dengan visi yang luar biasa dan tendangan kaki kanan yang kuat. Gol pembukanya melawan Jepang, Selasa (14/11), berupa tendangan bebas yang istimewa dari jarak 25 meter.
Pemain ajaib River Plate ini memilih posisi yang cerdas di antara lini dan dia memanfaatkan permainan impresifnya dengan baik, plus keterampilan passing intuitif. Berkat insting kesadaran mengambil posisi, dia juga mampu melakukan pergerakan lamban yang cerdik untuk menyelesaikan satu sentuhan dari umpan silang atau memotong bola. Meskipun sulit memprediksi apa yang akan terjadi pada pemain berusia 17 tahun, kemungkinan Echeverri yang karismatik akan segera bermain untuk klub raksasa level Champions League Eropa.
Kaua Elias, salah satu pencetak gol terbanyak Kejuaraan Amerika Selatan U-17 2023, melanjutkan apa yang dia tinggalkan di Ekuador pada bulan April lalu. Sebagai penyerang tengah yang tangguh dan kompak, Elias memimpin lini depan Brasil lumayan baik dengan meregangkan pertahanan lawan melalui kecepatan dan kemauannya untuk bermain di sela bek tengah.
Selain menonjol (pada kelompok usia U-17) dibekali kekuatan fisiknya (berguna untuk tujuan bertahan), pemain nomor 9 ini juga efisien di dalam kotak penalti. Dia bisa duluan menerjang rebound dan selalu siap menguji kiper dengan eksekusi yang cepat selesai (empat golnya sejauh ini). Kemampuan teknisnya yang bagus juga membuatnya mampu mengalahkan pemain bertahan dalam situasi sempit dan menciptakan peluang bahkan ketika tidak ada dukungan.