Arsenal FC berhasil ditahan imbang oleh Crystal Palace dalam laga kandangnya di Liga Premier Inggris di Stadion Emirates, London, Inggris pada Selasa (19/10) pukul 02.00 WIB dini hari.
Usai laga tersebut, pelatih Arsenal Mikel Arteta mengekspresikan kekecewaannya, terutama atas permainan timnya dalam laga tersebut. Berbicara kepada media usai laga tersebut, Arteta mengatakan bahwa timnya 'tidak layak untuk kalah'.
"Kami dapat mencetak gol, dan kami mengontrol laga. Dan kemudian performa kami menurun," ujar Arteta.
Klub asal London, Inggris tersebut berhasil mencetak dominasi pada awal pertandingan dengan gol penyerang tengah Pierre-Emerick Aubameyang di menit kedelapan. Namun, Arsenal tampaknya tidak berhasil konsisten menjaga penguasaan laga tersebut.
Pada menit ke-50 dan ke-73, gawang jagaan Aaron Ramsdale tersebut dibobol oleh Crystal Palace. Jika, bukan karena gol penyelamatan lambat Alexandre Lacazette pada menit kelima penalti babak kedua, Arsenal sudah pasti akan pulang dengan kekalahan.
Pada menit ke-6 penalti babak kedua, wasit Mike Dean meniup peluit panjang terakhir, menyudahi pertandingan dengan skor 2-2 bagi Arsenal-Crystal Palace.
"Tidak, saya pikir kami tidak beruntung. Ya, Anda dapat mengatakan kami beruntung karena mencetak skor dengan tendangan terakhir laga. Tetapi secara keseluruhan dalam pertandingan, saya rasa kami tidak layak untuk kalah," tukas Arteta, dalam konferensi pers pasca pertandingan seperti dikutip dari situs resmi Arsenal FC.
"Saya rasa kami terlalu cepat puas. Kami mulai mempertahankan sesuatu, kami tidak bergerak dengan cukup lancar dan mengambil keputusan yang tepat, bermain lebih menyerang dan lebih ambisius untuk mencetak gol kedua pada momen itu," tambahnya lagi.
Namun, aspek permainan apa yang sebenarnya membuat sang pelatih benar-benar kecewa? Bagi Arteta, jawabannya sederhana: tidak konsisten dalam menjaga penguasaan pertandingan.
"Kami tidak punya ketenangan (dalam menjaga) bola, kami mulai melepaskan bola dengan terlalu gampangnya, kami tidak punya strategi dalam mengoper, kami ingin menyerang dalam satu atau dua operan dan jaraknya terlalu jauh," ujarnya.
Dengan hasil laga tersebut, Crystal Palace berhasil mempertahankan kedudukannya di posisi ke-14 klasemen Premier League sejauh ini. Sementara Arsenal turun dari posisi ke-11 ke posisi ke-12 yang kini ditempatinya. Namun bagi pelatih Crystal Palace Patrick Vieira, sebuah imbang saja tidaklah cukup.
"Saya bersama para pemain saya merasa kecewa, karena mereka bermain dengan baik, mereka bermain dengan karakter dan kepribadian yang bagus. Mereka bermain di level yang tinggi dan kami dapat memenangkan bolanya. Kami kembali dan mencetak dua gol itu. Jadi dengan pulang tanpa kemenangan, saya dan para pemain merasa kecewa," ujarnya
Crystal Palace hampir saja pulang dengan kemenangan, jika bukan karena gol terakhir Alexandre Lacazette. Butuh hingga tiga usaha pada menit kelima penalti babak kedua hingga Arsenal mencetak gol penyimbang yang datang terlalu akhir. Namun bagi Vieira, ini hanya masalah 'ketidakberuntungan'.
"Bahkan jika Anda melihat cara kami menyerahkan gol kedua, itu adalah sebuah ketidakberuntungan. Tetapi lagi, itu menunjukkan bahwa kami masih perlu meningkatkan banyak bagian permainan kami," ujarnya.
Kedua pelatih pun sama-sama memuji performa para pemainnya dalam laga tersebut. "Para pemain tetap percaya, mereka selalu percaya, dan mereka tidak pernah menyerah. Kami mencetak satu dan saya pikir kami telah mencetak satu atau dua lagi," ujar Arteta.
"Saya rasa kami menunjukkan bahwa kami adalah sebuah skuad, dan ada pemain di bangku pemain yang dapat bermain pada level tersebut dan ini sangat baik bagi kami," ujar Vieira lagi. (Sumber: Arsenal.com/CPFC.co.uk/Transfermarkt)