close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022. Foto:  twitter.com/DFB_Team_EN/
icon caption
Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022. Foto: twitter.com/DFB_Team_EN/
Olahraga
Kamis, 24 November 2022 06:33

Arti gestur pemain Jerman yang menutup mulut

Aksi ini dinilai sebagai bentuk protes untuk pelarangan ban lengan kapten “One Love” oleh FIFA.
swipe

Ada kejadian unik di pertandingan Jerman vs Jepang pada Rabu (23/11) yang berlangsung di Khalifa International Stadium. Sebelum pertandingan dimulai, para pemain Jerman melakukan foto bersama dengan gestur unik. Para skuad Jerman menutup mulut mereka dengan tangan saat melakukan sesi tersebut. Aksi ini dinilai sebagai bentuk protes untuk pelarangan ban lengan kapten “One Love” oleh FIFA.

Melalui peryataan resmi di Twitter, DFB selaku organisasi sepak bola Jerman mengatakan "Itu bukan tentang membuat pernyataan politik, hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menolak ban kapten sama dengan menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami." Hal ini merupakan sebuah sinyal bagi Jerman untuk tetap melakukan suara dukungan terkait kampanye ini meskipun ini dilarang oleh Qatar dan FIFA.

Ban lengan kapten “One Love” merupakan sebuah gerakan dalam sepakbola yang mendukung kampanye LGBTQ. Jerman merupakan salah satu negara peserta piala dunia tahun ini yang mendukung gerakan ini, sebelumnya ada Inggris, Wales, Denmark, Belgia, Belanda dan Swiss yang mengumumkan gerakan ini. Gerakan ini juga diartikan sebagai dukungan kemanusiaan, namun banyak pihak menyangkal terkait hal tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya FIFA memang melarang adanya gerakan yang bersifat menyimpang dari aturan yang ada di Qatar. Salah satu pelarangan kegiatannya ialah melakukan promosi gerakan dukungan LGBTQ selama gelaran acara ini. Hal itu dikarenakan aturan dari negara Qatar yang berpegang teguh pada penegakan Islam dan melarang kegiatan hubungan sesama jenis. Bagi beberapa negara barat ini cendrung aneh, namun beberapa negara peserta menganggap hal ini harus dilakukan karena untuk menghormati aturan negara tuan rumah.

Sebagai jalan tengahnya, FIFA memberikan ban lengan kapten dengan bertuliskan “No Discrimination”. Akibat dari pelarangan ini membuat beberapa pihak di luar pemain bola masih melakukan gerakan ini. Terlihat dari salah satu jurnalis asal Inggris dan Menteri Dalam Negeri Jerman menggunakan ban lengan yang dilarang tersebut di dalam acara ini. Tentu saja dari aksi ini banyak yang beranggapan tidak menghormati Qatar sebagai negara penyelenggara.

img
Aditya Putera Pratama
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan