close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan

Perhelatan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang diyakini memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia.

Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organisme Committee (INASGOC), Erick Thohir mengatakan, gelaran olahraga terbesar se-Asia tersebut mampu memberikan warisan berupa dampak ekonomi pada berbagai sektor. Selain itu, Asian Games 2018 memiliki dampak besar bagi perekonomian Indonesia. Juga, banyak membuka lapangan kerja dengan adanya kerjasama di bidang souvenir dengan berbagai pengusaha lokal.

"Kami telah bekerja sama dengan 15 perusahaan lokal, nantinya produk itu sebagai souvenir acara Asian Games 2018," ujar Erick dalam acara Konferensi Pers di Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (30/5).

Berbagai pembenahan infrastruktur yang saat ini INASGOC lakukan, bisa menjadi bekal bagus bagi Tanah Air yang tengah mengincar untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Selain itu , sektor pariwisata juga akan semakin meningkat. Mengingat banyak sekali atlet maupun supporter dari negara yang lain datang ke Indonesia. Pendapatan negara juga akan meningkat seiring semakin banyaknya turis yang masuk ke Indonesia. 

"Kami yakin dengan mengedepankan perusahaan dan UMKM nasional dalam menyediakan merchandise resmi Asian Games akan memberikan warisan yang positif untuk kedepannya,” ungkap Direktur Merchandise Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Mochtar Sarman.

Salah satu UMKM yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018 adalah Du’Anyam, sebuah UMKM yang memproduksi berbagai cinderamata Asian Games 2018 seperti kipas, topi, coasters, gelang, dompet kartu, tas lipat dan bag tag. Menariknya, semua cinderamata tersebut menggunakan anyaman daun lontar sebagai material utama dan dihasilkan oleh ketrampilan tangan ibu-ibu di Flores.

“Terlibat dalam acara sebesar Asian Games 2018 juga memberikan dampak positif kepada ibu-ibu penganyam kami di Flores dan di daerah baru yang kami dampingi. Ibu-ibu semakin termotivasi membuat karya anyaman yang terbaik. Belajar membuat produk baru yang diinginkan pasar dan terpenting adalah melestarikan kembali kerajinan anyaman yang sudah mulai ditinggalkan,” kata Melia Winata pemilik Du'Anyam.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan