close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penyerang timnas Brasil yang menjadi sasaran rasisme saat pertandingan persahabatan melawan Tunisia, Richarlison. Twitter/@Spurs_PT
icon caption
Penyerang timnas Brasil yang menjadi sasaran rasisme saat pertandingan persahabatan melawan Tunisia, Richarlison. Twitter/@Spurs_PT
Olahraga
Kamis, 29 September 2022 21:24

Brasil minta pelaku rasisme saat kontra Tunisia dihukum

Tindakan rasisme ditujukan kepada penyerang timnas Brasil, Richarlison de Andrade, dengan melempar pisang.
swipe

Pertandingan persahabatan pra-Piala Dunia 2022 antara Brasil dengan Tunisia dikotori dengan tindakan rasisme oleh penonton. Tindakan rasisme ditujukan kepada penyerang timnas Brasil, Richarlison de Andrade, dengan melempar pisang saat selebrasi golnya.

Dalam pertandingan di Stadion Parc des Princes, Prancis, pada Rabu (28/9) dinihari WIB tersebut, Brasil menggilas Tunisia 5-1. Richarlison membuat timnya unggul dengan skor 2-1 pada menit ke-19 pertandingan.

Richarlison mengutuk tindakan rasisme kepadanya. Dia pun meminta pelaku dihukum untuk memberikan efek jera.

"Selama Anda terus bla bla bla dan tidak menghukum, itu akan terus seperti ini, terjadi setiap hari dan di setiap sudut. Tidak ada waktu lagi, Bung!" twit Richarlison melalui akun Twitter @richarlison97.

Gelandang Brasil, Fred Frederico Rodrigues de Paula Santos, sempat menendang pisang keluar lapangan sebelum penjaga keamanan tambahan mengambil tempat di sisi lapangan.

Pernyataan keras juga dilontarkan Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) melalui akun Twitter @CBF_Futebol. Dalam kicauan tersebut, CBF turut mengunggah foto pisang tergeletak di pinggir lapangan.

"Sebuah pisang dilemparkan ke lapangan ke arah Richarlison, pencetak gol kedua Brasil," twit @CBF_Futebol. "CBF memperkuat posisinya untuk memerangi rasisme dan menolak setiap tindakan berprasangka."

Kepala CBF, Ednaldo Rodrigues, terkejut dengan insiden itu. Dia lantas menyerukan tindakan lebih tegas dalam melawan rasisme global.

"Kita harus selalu ingat, bahwa kita semua sama, tidak peduli apa warna kulit, ras, atau agamanya. Memerangi rasisme bukanlah menjadi penyebab perubahan mendasar untuk menyapu jenis kejahatan ini dari seluruh planet. Saya bersikeras mengatakan, bahwa hukumannya harus lebih berat," tuturnya.

Terpisah, Federasi Sepak Bola Tunisia (FTF) mengklaim, mengutuk keras tindakan rasis di stadion. FTF pun menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi.

"Atas nama FTF dan atas nama semua orang Tunisia hadir di stadion, kami meminta maaf," kata FTF dalam keterangannya.

Namun, sesumbar, pelemparan pisang tidak dilakukan penggemar timnas Tunisia. FTF justru sesumbar, mayoritas penggemar di tribun penonton melakukan tindakan luar biasa bahkan patut dicontoh.

Bintang Brasil lainnya, Vinicius Junior, juga sempat menjadi sasaran rasisme pada awal September ini ketika Real Madrid mengunjungi tetangganya, Atletico Madrid. Jaksa Spanyol telah membuka penyelidikan atas kasus tersebut.

Pada 2019, FIFA memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap tindakan rasisme dan segala bentuk diskriminasi karena masih menjadi salah satu masalah global dalam olahraga. (Al Jazeera)

img
Raihan Putra Tjahjafajar
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan