Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), Zainudin Amali, menunjuk Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, sebagai Ketua Tim Akselerasi dan Investigasi berkenaan sanksi World Anti-Doping Agency (WADA) terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), yang berdampak besar terhadap keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan olahraga internasional.
Dalam proses investigasi, Menpora menyampaikan akan melibatkan pihak yang punya kompetensi. "Perihal investigasi, tadi Pak Okto menyampaikan akan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten. Jadi kita menunggu hasilnya, bila ada pihak penyebab yang harus bertanggung jawab, dan bisa saja sampai ke ranah hukum, kita lihat nanti," kata Menpora Amali, Senin (18/10/2021).
Sementara Okto berterimakasih atas kepercayaan pemerintah sekaligus meminta dukungan semua pihak. "Terima kasih atas kepercayaan pemerintah, mohon dukungan semua pihak agar akselerasi dan investasi dapat berjalan dengan cepat," kata Okto disitat dari laman Kemenpora.
Langkah pertama, lanjut Okto, pihaknya akan meminta informasi dan mendalami segala data dari LADI untuk mengakselarasi atau mempercepat komunikasi dengan WADA dan pihak-pihak terkait.
"Langkah pertama saya butuh waktu satu bulan guna menggali data-data dari LADI, selanjutnya akselerasi komunikasi segera dapat dilakukan," ujar Okto.
Senada dengan Menpora, Okto menyampaikan bakal melibatkan semua pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam proses investigasi, sehingga semua bisa jelas.
"Sekali lagi terima kasih atas kepercayaannya dan mohon dukungannya sehingga percepatan pencabutan sangsi dapat segera terwujud," pungkasnya.
Diketahui, pada laga Final Piala Thomas semalam, Indonesia dilarang pengibarkan bendera Merah Putih lantaran LADI tidak bisa memenuhi tes doping plan (TDP) 2020 yang diminta World Anti Doping Agency (WADA). Lebih jauh lagi, sanksi terkait tes doping tersebut bisa mengancam posisi Indonesia sebagai tuan rumah sejumlah turnamen internasional.