Ajax Amsterdam hanya memenangkan satu dari tujuh pertandingan pertama mereka. Ini membuat raksasa Belanda itu berada di urutan kedua dari bawah di Eredivisie dan sang pelatih, Maurice Steijn tidak mampu membalikkan keadaan timnya.
Steijn baru ditunjuk sebagai manajer pada musim panas setelah penerus Erik ten Hag, Alfred Schreuder, dipecat pada Januari. Mantan pemain Everton Johnny Hetinga bertugas selama sisa musim lalu sebelum Steijn bergabung dari Sparta Rotterdam.
Namun, masa jabatannya berakhir setelah hanya 11 pertandingan, dengan pelatih asal Belanda itu memimpin timnya hanya meraih dua kemenangan. Hasil mengecewakan ini membuat Ajax tidak punya pilihan selain melepasnya.
"Ajax dan Maurice Steijn akan segera berpisah. Manajemen klub dan Steijn telah sepakat bahwa pelatih akan mundur dari posisinya. Steijn ditransfer dari Sparta Rotterdam ke Ajax musim panas ini dan menandatangani kontrak kontrak hingga 30 Juni 2026," demikian bunyi pernyataan klub.
Steijn mengungkapkan dia diberitahu tentang keputusan tersebut saat pertemuan dengan dewan klub pada Senin pagi. Hedwiges Maduro ditunjuk sebagai pelatih sementara dan Steijn mengaku menyesali perpisahannya dengan Ajax.
Dia berkata: “Pagi ini, saya duduk dengan dewan direksi, dan kami melanjutkan pembicaraan kami sore ini. Kami sampai pada kesimpulan bahwa ini adalah yang terbaik untuk Ajax, meskipun saya menyesalinya.”
“Setiap orang yang mengenal saya tahu bahwa saya telah melakukan segalanya untuk membawa Ajax kembali ke tempat di mana klub ini berada. Namun saya gagal melakukannya. Saya ingin berterima kasih kepada para suporter dan orang-orang yang pernah bekerja dengan saya di sini, dan saya berharap Ajax akan segera bangkit lagi."
Ajax telah memecat direktur transfer Sven Mislintat di awal buruk klub musim ini. Dan kepala eksekutif Jan van Halst, yang ditunjuk bulan lalu, telah memutuskan bahwa Steijn bukanlah orang yang dapat mengubah keadaan klub.(mirror)