Eks Pelatih PSM Makassar harap-harap cemas ke Pakistan
Diapit dua tim unggulan Timur Tengah, Arab Saudi dan Yordania, tim nasional Tajikistan meretas asa di Grup G zona AFC Pra-Piala Dunia 2026. Berada di peringkat 109 FIFA, Tajikistan baru saja bermain imbang 1-1 melawan Yordania, Kamis (16/11) pekan lalu.
Pelatih kepala Peter Segrt berbicara kepada media di Islamabad Senin (20/11) yakin akan memperoleh tiga poin melawan Pakistan pada hari Selasa (21/11) untuk naik peringkat di klasemen sementara.
Sementara tuan rumah Pakistan menghadapi target berat lainnya melawan Tajikistan di Stadion Jinnah. Peluang lebih menguntungkan tim tamu karena pengalaman dan tradisi internasional mereka. Pakistan yang lolos ke babak kedua setelah mengalahkan Kamboja, menderita kekalahan 0-4 melawan Arab Saudi di laga sebelumnya.
“Kami sangat menantikan tiga poin melawan Pakistan pada hari Selasa dan berharap semuanya berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan,” kata Segrt, yang sebelumnya melatih klub Kroasia.
Ia mengaku ingin timnya tiba di Pakistan setidaknya tiga hingga empat hari lebih awal namun karena kendala perjalanan tidak memungkinkan.
“Saya tahu akan selalu berguna untuk tiba setidaknya beberapa hari sebelumnya ketika Anda berencana memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia, namun karena pengaturan perjalanan, hal itu tidak memungkinkan bagi kami. Namun, saya yakin kami berada dalam kondisi yang baik setelah pertandingan melawan Yordania untuk mengumpulkan tiga poin dari pertandingan nanti,” tambahnya dikutip Geosuper TV.
“Namun saya merasa tim ini memainkan sepak bola yang brilian melawan tim yang kaya akan pengalaman dan eksposur. Tidak ada tim di Asia yang bisa mengalahkan Arab Saudi dengan mudah. Bagi pendatang baru seperti Pakistan, kebobolan gol minimal juga merupakan sebuah pencapaian,” tegas Segrt, yang juga mantan pelatih PSM Makassar itu.
Pelatih kepala Pakistan, Stephen Constantine, mengakui tim tamu akan menjadi favorit karena lebih berpengalaman.
“Bahkan peringkat Tajikistan tidak sesuai dengan standar sepak bola yang mereka mainkan. Mereka bermain imbang melawan Yordania dan cukup bagus untuk memenangkan pertandingan melawan tim berperingkat lebih tinggi,” ujarnya.
Ia berharap bisa tampil lebih baik melawan tim Tajikistan.
“Target kami adalah menang. Meskipun mereka lebih favorit, namun kami memiliki beberapa pemain berkualitas yang memiliki kemampuan untuk membalikkan keadaan. Dengan dukungan penonton di belakang kami, saya menantikan untuk melihat para pemain tampil terbaik melawan tim Tajikistan,” kata Constantine.
Pemain kunci Otis Khan menekankan perlunya menyelenggarakan lebih banyak pertandingan untuk Pakistan. “Jika Anda terus bermain sepanjang tahun, Anda bisa meningkat. Ini semua tentang eksposur dan pengalaman,” katanya.
“Tidak ada yang memberi kami kesempatan melawan Kamboja, namun kami menang. Di sini sekali lagi kami memulai sebagai tim yang tidak diunggulkan, namun saya yakin kami memiliki kapasitas untuk mengecewakan lawan. Saya menantikan kesempatan ini dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menampilkan yang terbaik melawan tim yang kaya akan pengalaman,” sambungnya seraya mendukung peluncuran liga profesional di Pakistan.
“Kami membutuhkan liga profesional untuk meningkatkan standar permainan secara keseluruhan di Pakistan. Jika tidak ada liga profesional, Anda tidak bisa menjamin masa depan sepakbola di negara tersebut. Anda juga harus memulai sepak bola pada usia yang sangat muda. Saya mulai bermain sepak bola ketika saya baru berusia tujuh tahun. Ini adalah upaya yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Kedua pelatih, Constantine dan Segrt akan menambahkan babak baru dalam persaingan taktis mereka ketika tim mereka bertemu di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebagai manajer berpengalaman, mereka telah bertemu satu sama lain di dua final Kejuaraan SAFF; keduanya membagi masing-masing satu kemenangan. India yang dipimpin Constantine mengalahkan Afganistan yang dipimpin Segrt untuk memperebutkan hadiah sepak bola tertinggi di Asia Selatan pada tahun 2015, dan pelatih asal Kroasia itu membalikkan keadaan atas pelatih dari Inggris tersebut pada edisi berikutnya ketika ia membawa Maladewa menuju kejayaan.
Namun pada hari Selasa, mereka memimpin tim dengan ambisi yang sangat berbeda.
Constantine memimpin Pakistan melewati babak kualifikasi perdana untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka bulan lalu. Kemenangan terkenal mereka atas Kamboja mengirim mereka ke Grup G bersama Tajikistan, Arab Saudi, dan Yordania.
Sosok berusia 61 tahun itu telah menyatakan bahwa enam pertandingan babak kualifikasi kedua menjadi kesempatan bagi Pakistan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, tetapi menambahkan timnya harus secara realistis menargetkan kualifikasi Piala Asia 2027.
Dua tim teratas di masing-masing sembilan grup akan melaju ke babak ketiga Pra-Piala Dunia 2026, sekaligus memastikan tempat mereka di Piala Asia, dan dua tim terbawah akan melaju ke babak berikutnya kualifikasi Piala Dunia.
Pakistan membuka kampanye mereka dengan kekalahan telak dari Saudi di Al Ahsa pada hari Kamis pekan lalu, namun Constantine menekankan timnya tidak hanya ingin mengejar ketinggalan dan akan bermain untuk memenangkan setiap pertandingan.
“Kami akan memberikan yang terbaik,” kata Constantine kepada wartawan pada konferensi pers bersama kapten Otis Khan. “Kami belajar dari setiap pertandingan yang kami mainkan karena kami tidak memiliki liga domestik di Pakistan.”
Pemain sayap Otis, yang diizinkan bermain untuk Pakistan oleh FIFA menjelang pertandingan di Saudi, memiliki pandangan yang sama dengan Constantine.
“Dibandingkan dengan tim lain [di grup kami], kami bermain sangat sedikit,” kata Otis, yang tampil di divisi empat Inggris, kepada wartawan. “Jadi pada dasarnya kami bersaing dengan yang terbaik.
“Pertandingan ini penting bagi kami,” tambahnya, sebelum mengatakan Pakistan akan memberikan yang terbaik untuk meraih kemenangan kandang. “Tidak ada yang mengharapkan kami menang melawan Kamboja, tapi kami berhasil,” tekadnya, dilansir Dawn.
Tajikistan mungkin menjadi unggulan ketiga di grup ini, namun tim asuhan Segrt senang melakukan yang terbaik dan berusaha untuk melaju ke putaran ketiga kualifikasi.
Mereka telah memenangkan Turnamen Merdeka di Malaysia bulan lalu ketika mengalahkan tuan rumah 2-0 di final. Sejak mengambil alih pada tahun 2022, Segrt mengawal tampilan perdana Tajikistan ke Piala Asia, yang akan dimainkan akhir tahun ini di Qatar, sekaligus memimpin timnya meraih juara Piala Raja di Thailand.
Tajikistan baru saja mendarat di Islamabad pada Senin pagi, namun meskipun Segrt mengatakan pihaknya akan senang untuk datang lebih awal “untuk menikmati keramahtamahan Pakistan”, para pemainnya sudah bersiap untuk pertandingan tersebut.
“Kami tahu ada beberapa pemain asing di skuad Pakistan dan kami memperkirakan pertandingan yang sulit,” kata Segrt kepada wartawan, Selasa. “Ini adalah pertandingan penting bagi kedua tim.” (geosuper,dawn)