Rencana Polri untuk merekrut para penggawa tim nasional (timnas) U-20 melalui jalur pencarian bakat (talent scouting) disambut positif. Pangkalnya, memberi angin segar bagi pemain muda untuk masa depan cerah.
"Sepak bola di Indonesia dengan di luar negeri itu beda. Di luar negeri, masa depan pemain sudah jelas, di Indonesia enggak. Mereka perlu keberlangsungan hidup. Saya apresiasi langkah Polri," ucap Ketua Bidang Kerjasama dan Sponsorship Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI), Humaini, di Jakarta, Kamis (6/4).
Menurutnya, adanya penerimaan atlet nasional sebagai anggota kepolisian, TNI, hingga abdi negara bukan hal baru. Kendati demikian, janji Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ini perlu diapresiasi mengingat masa produktivitas atlet cenderung singkat.
Oleh sebab itu, dirinya mendorong Polri segera mewujudkan janji tersebut. "Harapan-harapan seperti ini jangan di awal saja untuk menghibur para pemain, tetapi harus direalisasikan."
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui para pemain Garuda Muda setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan harapannya, seperti menjadi polisi, TNI, dan aparatur sipil negara (ASN).
Kapolri pun meresponsnya dengan siap menerima para pemain U-20 yang ingin menjadi anggota polisi melalui jalur talent scouting atau rekrutmen proaktif. Jalur ini merupakan penerimaan anggota melalui tindakan penguatan, penghargaan, serta melalui bakat, termasuk di bidang olahraga. Namun, tetap harus mengikuti prosedur yang berlaku.