Desakan untuk menghukum sepakbola Israel dari panggung sepakbola internasional terus disuarakan, terutama oleh Palestina. Namun, FIFA, belum membuat keputusan atas permintaan itu.
Badan sepak bola dunia, FIFA, mengatakan pihaknya akan meminta nasihat hukum sebelum mengadakan pertemuan pada bulan Juli untuk memutuskan proposal Palestina menangguhkan Israel dari pertandingan internasional.
Pada hari Jumat, Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan rencana tersebut pada kongres tahunan organisasi tersebut di Bangkok, Thailand, setelah Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menyampaikan argumen yang menuduh Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) melanggar undang-undang FIFA dengan perangnya di Gaza dan tim yang berlokasi di wilayah Palestina di liga domestiknya.
“Saya meminta Anda untuk berdiri di sisi kanan sejarah… Jika tidak sekarang, kapan lagi?” kata Presiden PFA Jibril Rajoub, berbicara di hadapan delegasi dari 211 asosiasi anggota. “FIFA tidak bisa bersikap acuh tak acuh terhadap pelanggaran-pelanggaran ini atau genosida yang sedang berlangsung di Palestina.”
Infantino mengatakan FIFA “mulai sekarang akan memberikan mandat kepada ahli hukum independen untuk menganalisis tiga permintaan [dari PFA] dan memastikan statuta FIFA diterapkan dengan cara yang benar”, dengan pertemuan dewan luar biasa yang dijadwalkan akan diadakan pada 25 Juli.
"PFA menyerukan “sanksi yang tepat, dengan dampak segera, terhadap tim-tim Israel,” menurut dokumen FIFA yang dirilis sebulan sebelum pertemuan kongres dan dewan di Bangkok.
Mosi tersebut mencatat “pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Palestina, khususnya di Gaza” dan mengutip komitmen hukum FIFA mengenai hak asasi manusia dan menentang diskriminasi.
PFA menulis bahwa “semua infrastruktur sepak bola di Gaza telah hancur, atau rusak parah, termasuk stadion bersejarah al-Yarmouk” dan mengatakan pihaknya mendapat dukungan dari federasi Aljazair, Irak, Yordania, Suriah dan Yaman.
Rajoub mengatakan “rakyat Palestina, termasuk keluarga sepak bola Palestina, sedang mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Dia mengatakan dia diancam karena usulan sanksinya. “Menteri Luar Negeri Israel telah memberikan ancaman serius untuk memenjarakan saya jika saya tidak menarik proposal ini, namun tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menghalangi kebenaran,” katanya.
Rekannya dari Israel, Shino Moshe Zuares, mengatakan tidak ada aturan yang dilanggar dan usulan tersebut tidak ada hubungannya dengan sepak bola.
“Sekali lagi, kita menghadapi upaya politik dan permusuhan yang sinis dari PFA untuk merugikan Israel,” katanya.
“Saya menahan diri… dengan harapan segalanya bisa menjadi lebih baik bagi mereka yang bermain di Israel, Otoritas Palestina dan atau mereka yang bermain di seluruh dunia,” sergahnya.
Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, presiden Konfederasi Sepak Bola Asia, menyuarakan dukungan terhadap mosi Palestina menjelang kongres.