PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menyatakan, pemanfaatan Jakarta International Stadion (JIS) diperuntukan bagi pembinaan olahraga warga Jakarta. Maka, pemanfaatan JIS perlu konsisten membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung kemajuan prestasi olahraga di Jakarta. Misalnya, menjalin kerja sama program dan kegiatan persepakbolaan dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Jakpro sebagai pihak yang mendapatkan penugasan pembangunan dan kemudian pengelolaan aset berupa stadion berkepentingan untuk turut serta mendukung pertumbuhan industri maupun prestasi persepakbolaan Indonesia. Jakpro dan PSSI telah melakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) pada Selasa (17/8).
Terdapat empat kesepakatan bersama (PKS) tersebut. Pertama, Jakpro sebagai pelaksanaan event dan pertandingan nasional maupun international. Kedua, pengembangan ekonomi berkelanjutan atas stadion dan kawasan. Ketiga, pengembangan penggunaan lapangan latih, lapangan utama dan kawasan. Keempat, pengembangan olahraga sepak bola nasional dengan standar Internasional.
Pembangunan JIS telah mengusung semboyan #StadionKita yang merupakan cerminan dari semangat persatuan dan sportivitas di bidang olahraga. Terkhusus di Jakarta. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberikan instruksi agar pemanfaatan JIS diprioritaskan untuk klub-klub sepakbola asal Jakarta.
“Sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta, JIS diprioritaskan bagi klub-klub asal Jakarta. Misalnya jika terjadi benturan jadwal antara Persija dan tim bola lain dalam penggunaan JIS, maka Persija akan mendapatkan prioritas lebih dulu,” tutur Project Director Sportainment Muhammad Maulana, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/8).
Sebagai pengelola JIS, Jakpro tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan pihak strategis lainnya, guna mendorong kemajuan prestasi.
Sebelumnya, Project Control Manager Jakarta International Stadium (JIS) PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro Hanif mengungkapkan, Jakarta International Stadium (JIS) sudah mengakomodir pengendalian zona dari masing-masing area jika pada suatu pertandingan terjadi kericuhan dan kerusuhan antarsuporter.
Konsep pengendalian area dalam meminimalisir kerusuhan antarsuporter semakin meluas itu, telah tertuang dalam desain infrastruktur JIS. Di mana JIS memiliki banyak pintu keluar untuk setiap area. Cukup untuk mencegah kerusuhan masing-masing suporter tim keluar dari jalur yang berbeda.
“Jadi, untuk menghilangkan kontak, masing-masing suporter tim keluar dari arah berlawanan,” ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (14/7) malam.
Selain itu, untuk mencegah kerumunan, pintu keluar dapat tetap terbuka 30 menit setelah pertandingan sepak bola berakhir. Di sisi lain, ada tata kelola air di sekitar bangunan JIS. Jadi, air hujan yang jatuh ke atap bangunan JIS langsung dialirkan ke dalam tanah. Banyak sumur resapan di sekitar bangunan JIS yang diklaim dapat menangani banjir kiriman atau curah hujan yang sangat tinggi.