Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran Prabowo Subianto dalam memimpin Pencak Silat sehingga menorehkan prestasi medali emas terbanyak Asian Games 2018.
Torehan prestasi medali emas dari cabang olah raga Pencak Silat pada perhalatan Asian Games 2018 mungkin akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, selain membanggakan karena berhasil meraih 14 medali emas, kesempatan ini menjadi momen berkumpulnya para elit politik, yang sebenarnya kini sedang berseberangan.
Ya, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama menjadi saksi saat 14 emas itu berhasil diraih oleh para atlet Indonesia. Bahkan, keduanya sempat berpelukan bersama dengan Hanifan Yudani Kusumah, salah satu atlet yang berhasil meraih emas, sebagai bentuk euforia kegimbiraan keduanya.
Setelah pertandingan usai, Jokowi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto. Menurut Jokowi, tak bisa dipungkiri Prabowo telah berjasa dalam torehan prestasi tersebut.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih, yang kedua juga ingin memberikan selamat kepada teman baik saya, sahabat saya pak Prabowo Subianto yang telah mengomandani IPSI," paparnya di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (29/8).
Hal serupa juga disampaikan oleh Prabowo Subianto, yang mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Presiden ke-5 RI Mega Soekarno Putri, yang telah berkenan hadir untuk memberikan semangat kepada para atlet Pencak Silat yang berlaga.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ibu Megawati Soekarno Putri, semua hadir di sini bagaikan semangat untuk masyarakat Pencak Silat. Kalau sudah untuk negara dan bangsa semua bersatu tak ada perbedaan," paparnya.
Sementara di sisi lain, Hanifan yang sempat mengajak Jokowi dan Prabowo berpelukan mengatakan, hal itu dilakukan untuk menunjukan bahwa sebenarnya tak ada masalah antara keduanya.
"Biar tahu masyarakat Indonesia, bahwa Prabowo dan Jokowi tidak ada apa-apa. Hanya itu orang-orang yang syirik karena kesuksesan mereka. Saya sebagai insan silat Indonesia, bahwa silat itu artinya silaturahmi, salat, jadi kita harus menjaga hati kita sama-sama. Kita satu bangsa, satu negara, masa kita harus terpecah belah karena hal tidak penting," paparnya.
Hanifan juga merasa terharu dengan pelukan yang dilakukannya terhadap kedua tokoh tersebut. Sebab, dia memang berniat ingin menunjukan bahwa tidak sepatutnya masyarakat mencerca keduanya, karena hanya masalah pilihan yang berbeda.
"Sensasinya terharu, pertama-tama saya kenapa harus mempererat seperti itu karena Indonesia harus saling menghargai karena banyak di media sosial kan saling mencerca Prabowo dan Jokowi, tapi di sisi lain tidak seperti itu. Makanya, dengan Pencak Silat yang merupakan budaya bangsa Indonesia, saya ingin memperat silaturahmi kita," paparnya.
Terkait bonus bagi atlet yang berprestasi, Jokowi berjanji akan secepatnya menyiapkan setelah perhelatan Asian Games 2018 digelar. "Jadi, sebelum keringat mengering, itu bonus sudah diberikan, malam ini akan saya perintahkan pejabat terkait untuk segera siapkan itu," paparnya.
Meski demikian, Jokowi juga membeberkan dan menyinggung beberapa fakta, bahwa dalam perhelatan Asian Games 2018, cabang olah raga Pencak Silat adalah salah satu cabang yang banyak menghabiskan uang negara.
"Tapi ini paling banyak uang negara habis paling banyak untuk Pencak Silat, tapi saya kira hasilnya membanggakan semua masyarakat bangga," pungkasnya.