Ribka Sugiarto memegang bola pertama terarah kepada Lin Wan-ching. Adu pukul sengit terjadi hingga 16 kali saling silang. Sabetan krusial terayun dari raket Lanny Tria Mayasari.
Ia melayangkan shuttlecock tepat ke belakang punggung pasangan China Taipei di seberang net. Lawannya salah pengertian, saling menunggu siapa yang akan mengambil bola itu.
Konfigurasi mereka rusak seketika, begitu pula konsentrasinya. Terkejut, Hsu Ya-ching bergerak mundur, masih mampu membungkuk. Ia mengungkit bola yang hampir jatuh ke lantai.
Tapi pengembaliannya tanggung, langsung disambar Lanny ketika mengambang di atas jaring. Sambaran itu menukik tajam, jatuh ke bidang lapangan kosong di sisi kanan belakang, jauh dari jangkauan lawan.
Skor berubah 6-1 di set ketiga menjadi titik tolak kemenangan pasangan ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto. Lawannya lantas kembali salah pengertian, selisih poin menjauh 7-1.
Keunggulan cepat itu dimanfaatkan Lanny/Ribka untuk "oke gas" menyudahi pertandingan. Lanny agresif menembak, Ribka berulang kali menjatuhkan bola ke ruang kosong di depan net. Mereka seperti duet penari gemulai yang sangat serasi.
Pasangan Indonesia membuat kejutan mengalahkan sesama non-unggulan, 13-21, 21-16, 21-8. Mereka jadi juara, naik podium di St. Jakobshalle, Basel, Minggu (24/3) malam WIB.
Indonesia berhasil meraih gelar ganda putri di Swiss Open 2024. Sementara dua finalis lain ditundukkan lawan-lawan mereka.
Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung berjuang penuh semangat hanya untuk kalah tipis lewat deuce di set ketiga. Carolina Marín (Spanyol) membekuk Jorji 21-19, 13-21, 22-20.
Ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dijauhi dewi fortuna saat takluk dari Ben Lane/Sean Vendy (Inggris). Unggulan utama Fikri/Bagas belum beruntung tatkala terjadi deuce di dua set langsung, 22-24, 26-28.