Tim nasional U-23 Indonesia akan menggapai asa terakhir biar bisa tampil pada gelaran Olimpiade Paris 2024. Garuda Muda berhadapan versus Guinea U-23 di lapangan INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5).
Tajuk pertandingan ini playoff antara wakil CAF (Afrika) kontra AFC (Asia). Pemenangnya otomatis mengisi slot terakhir cabang sepak bola putra dalam pesta olahraga dunia.
Membedah kekuatan Guinea U-23 yang dijuluki tim Gajah Nasional itu, Alinea.ID menghubungi Seydina Bilal Diallo, jurnalis terkemuka asal Senegal yang berdomisili di Dakar.
Seydina merupakan seorang jurnalis olahraga terkenal di Afrika dan menjabat Sekretaris Jenderal harian "L'As" yang berbasis di Dakar, Senegal. Dia juga seorang penulis dan salah satu penulis buku "Sadio Mané, le roi lion" (edisi bahasa Prancis) tentang biografi pesepakbola terbaik Afrika 2019 dan 2022, Sadio Mane.
Membahas tuntas Guinea U-23, yang menjadi tim peringkat keempat pada turnamen Piala Afrika (AFCON) U-23 terakhir. Mereka memiliki banyak pemain yang bermain di klub-klub Eropa.
"Tim U-23 Guinea memiliki skuad yang sangat kuat. Di antara para pemain yang dipanggil untuk tim adalah beberapa pemain internasional senior ternama, termasuk Saidou Sow (Strasbourg, Prancis), Mohamed Soumah (La Gantoise, Belgia), Fodé Camara (CS Sfaxien, Tunisia), Ilaix Moriba Kourouma (yang bermain untuk Getafe FC di Spanyol), Facinet Conté (Bastia), Ibrahim Diakité (Lausanne), dan Aguibou Camara (Atromitos FC, Yunani)," kata Seydina kepada Alinea.ID melalui telepon, Rabu (8/5).
Di antara tujuh pemain internasional yang sudah tampil untuk tim Guinea senior tersebut, satu pemain kunci lawan patut diwaspadai pertahanan Indonesia U-23.
"Aguibou Camara menjadi kejutan yang menyenangkan setelah menjadi salah satu pahlawan tim senior mereka di Piala Afrika 2023 dengan golnya ke gawang Gambia," ucap Seydina.
Sang pemain kunci, Camara, spesialis gelandang serang atau bermain di sayap menunjukkan refleks istimewa untuk mengejar umpan. Kecepatannya khas rerata para atlet perkasa Afrika. Dia unggul secara fisik terutama dalam adu lari jarak pendek.
"Perlu juga dicatat bahwa pelatih Kaba Diawara, yang biasanya bertanggung jawab atas tim senior, kali ini bertanggung jawab atas tim U-23," tegas Seydina mengulas figur pelatih kepala Guinea U-23.
"Ke-19 pemain yang dipilih Diawara untuk pertandingan ini memiliki motivasi tinggi dan bertekad untuk ambil bagian dalam Olimpiade di Paris musim panas ini. Namun, untuk mewujudkan impian tersebut di ibu kota Prancis, pertama-tama mereka harus mengatasi tantangan Indonesia," sambungnya.
Selain berprofesi jurnalis, Seydina Bilal Diallo juga penasihat komunikasi untuk klub regional bernama Dutch Senegal Football Academy (DSFA), sebuah akademi olahraga yang berbasis di Mbour, Senegal. Salah satu pemainnya, Mamadou Gning, telah memperkuat tim Senegal di Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 yang lalu.
DSFA didirikan 2014 dan memiliki relasi dengan mitra dari Belanda. Tujuan klubnya untuk melatih para pesepakbola berbakat agar berkesempatan menjadi pemain profesional khususnya ke blantika sepak bola Eropa dan menyumbang tim nasional.
Membaca ketangguhan Garuda Muda, Seydina melontarkan pujian. Prestasi timnas Indonesia U-23 pada turnamen terakhir, yang menumbangkan beberapa kekuatan raksasa Asia, turut pula menyita perhatiannya.
"Akan sangat sulit untuk memprediksi tim mana yang akan menang, apalagi Indonesia juga memiliki rekor bagus di Piala Asia U-23 Qatar 2024. Mengalahkan tim-tim besar seperti Australia dan Korea Selatan, semua negara sepak bola besar di kawasan Asia," ungkap Diallo.
Menurut dia, Guinea akan menjadi favorit dengan tambahan beberapa pemain hebat dari timnas senior.
"Tapi saya kira ini akan menjadi pertandingan yang sangat bagus dengan tingkat persaingan yang tinggi karena kedua tim saat ini sedang berkembang di level U-23," ujarnya.
Seydina menyadari Indonesia maupun Guinea sangat termotivasi buat berpartisipasi ke Olimpiade. Katanya, ajang ini menjadi kesempatan terbaik bagi para pemain menunjukkan bakat mereka untuk bisa bergabung dengan klub-klub besar di Eropa atau ke pelbagai belahan dunia lainnya.
Seydina mengaku tidak suka membuat ramalan. Tapi menurut perkiraannya Guinea akan menang dengan selisih dua gol berbanding satu.