Garuda Muda telah melangkah gagah ke semifinal untuk menantang Uzbekistan di Piala Asia U-23 Qatar 2024. Di ajang konferensi pers pra-pertandingan, pelatih kepala Indonesia U-23 Shin Tae-yong tampil berdua Witan Sulaiman menghadapi awak media, Minggu (28/4).
Seorang jurnalis asing sempat bertanya bahwa dalam turnamen ini terlihat pola menyerang yang bagus dari tim nasional Indonesia. Ia meminta jawaban Witan dengan trik menekankan pertanyaannya dengan pilihan kalimat yang mengejutkan.
Kreasi serangan dari trio Witan, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick cukup menyita perhatian. "Bagaimana Anda percaya diri untuk membuat masalah pada (pertandingan kontra) Uzbekistan besok?" Pertanyaan itu muncul di kanal AFC Asian Cup.
"Ya, dalam pertandingan kami bermain sebagaimana kami berlatih. Kami mengikuti arahan pelatih. Kami hanya menuruti apa yang diinginkan pelatih soal bagaimana kami harus menyerang. Karena itu, kami menciptakan kreasi, peluang, dan beberapa gol," jawab Witan.
Pertanyaan susulan kembali mengejar mantan pemain Lechia Gdanks itu. Witan diingatkan pada kejadian buruk di mana dia membuang peluang mencetak gol tatkala timnas senior Indonesia menghadapi Thailand di Piala AFF 2022 bahkan ketika gawang sudah kosong.
"Tentu saya masih ingat situasi pada Piala AFF 2022, tapi bagi saya itu sudah lewat dan saya sudah melupakan kejadian itu. Kemudian saya berfokus hari demi hari untuk pertandingan selanjutnya. Saya telah belajar dari kejadian itu dan kini saya berkonsentrasi untuk membantu tim mencapai target. Saya harap kami menang dan menuju final kemudian menjadi juara. Insya Allah," jawabnya.
Dua tahun silam, peluang yang luput diselesaikan itu diungkit lagi. Anehnya, si jurnalis terkesan tidak mengagumi gol kelas dunia yang diciptakan Witan, sayap kiri timnas Indonesia U-23, ke gawang Yordania pada pekan yang lalu.
Pada momen ini, STY lekas menunjukkan proteksi yang ketat untuk sang pemain yang diburu pertanyaan tersebut. Shin agaknya berupaya melindungi Witan dari rasa sedikit tertekan akibat diusik soal kegagalannya di masa lalu.
"Pertama kali saya menjadi pelatih melihat kejadian seperti itu. Witan gagal mencetak gol ketika gawang kosong sehingga saya sempat kecewa di pinggir lapangan. Karena saya tahu kualitas Witan dan bagaimana mungkin hal seperti itu bisa terjadi."
"Tapi itu sudah terjadi. Sekarang dia bermain sangat bagus dan setelah peristiwa itu dia berkembang dengan lebih baik. Saya berharap dia terus berkembang semakin hebat lagi," tegas STY.
Ketegasan Shin Tae-yong melindungi Witan Sulaiman dari dikejar pertanyaan menjurus seperti upaya halus menekan mental itu pantas mendapat apresiasi. STY menunjukkan dengan caranya yang absolut berwibawa bahwa tidak seorang pun boleh mengganggu konsentrasi sayap-sayap Garuda Muda untuk terbang paling tinggi di Piala Asia U-23 2024.