Kiana Kryeziu, remaja berusia 17 tahun, akan menjadi atlet perempuan pertama dari negaranya Kosovo yang bakal bertanding di Olimpiade Beijing pada Februari. Dia akan berlaga di cabang ski.
"Saya benar-benar tidak berharap itu akan terjadi sedini ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah tujuan besar saya," kata Kryeziu kepada The Associated Press seperti dikutip, Sabtu (29/1). Selain berlatih dengan keras, dia cukup kesulitan mendapatkan dana sebelum disokong sponsor di samping Federasi Ski Kosovo, Komite Olimpiade dan Kementerian Olahraga.
Kryeziu menambahkan, bahwa dukungan paling penting datang dari ayah dan pelatihnya.
"Partisipasinya di olimpiade adalah pencapaian terbesar dan, siapa tahu, akan ada hasil yang baik," kata pelatihnya Agim Pupovci. Visar Kryeziu, ayah Kryeziu, mengatakan, prestasinya dalam mencapai olimpiade setelah serangkaian pertandingan internasional mengejutkan kami, serta seluruh bangsa.
Kryeziu mulai berlomba sebagai pemain ski saat berusia sekitar 10 atau 11 tahun. "Dan kemudian saya jatuh cinta dengan itu," kata Kryeziu, dengan menyebutnya gairah dan kebahagiaan sejak saat itu. Kemudian ayahnya yang seorang fotografer melihat potensi sang anak.
"Saya melihat bahwa jika saya menginvestasikan 10% dari waktu saya padanya, pengembaliannya adalah 110%," kata Visar Kryeziu. "Rahasia di balik itu adalah banyak berlatih, banyak komitmen, semangat untuk olahraga dan dedikasi." Pelatihannya menguras anggaran keluarga tetapi dukungan keuangan dari sponsor memungkinkannya untuk berlatih di Austria dan Italia tahun lalu.
Ambisi Kryeziu adalah menyelesaikan tidak lebih dari 10 detik di belakang pemenang saat olimpiade dimulai 4 Februari mendatang. Remaja itu mengatakan dia menangis ketika Majlinda Kelmendi (Rio de Janeiro 2016), serta Nora Gjakova dan Distria Krasniqi (Tokyo 2020) memenangkan medali emas Olimpiade di judo untuk Kosovo. Kosovo menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional pada 2014.
Setelah konflik 1998-1999 yang menewaskan sekitar 13.000 orang dan berakhir setelah NATO mengebom Serbia untuk menghentikan tindakan kerasnya terhadap etnis separatis Albania, Kosovo pertama kali diperintah oleh PBB dan pada tahun 2008 menyatakan kemerdekaan. Hal ini tidak diakui oleh Serbia.
Kryeziu saat ini berada di tahun terakhirnya di sekolah menengah. "Menyeimbangkan antara sekolah, olahraga, keluarga dan kehidupan sosial sangat sulit," katanya, tetapi dia optimistis bisa melakukan semuanya.