La Liga mengusut insiden rasisme yang terjadi dalam pertandingan Valencia CF versus Real Madrid CF di Estadio de Mestalla. Dalam laga tersebut, pemain sayap Real Madrid, Vinicius Junior, disebut menjadi sasaran ujaran dan tindakan rasisme suporter lawan.
"La Liga telah meminta semua gambar yang tersedia untuk menyelidiki apa yang terjadi. Setelah penyelidikan selesai, jika kejahatan rasial teridentifikasi, La Liga akan mengambil tindakan hukum yang sesuai," tutur La Liga dalam keterangannya, Selasa (23/5).
La Liga juga akan menyelidiki rekaman penghinaan rasis yang diduga ditujukan kepada Vinicius Jr. dari luar Estadio de Mestalla. Untuk mempercepat identifikasi pihak-pihak yang terlibat rasisme, La Liga menyiapkan alamat email [email protected] sebagai salah satu kanal aduan.
"Agar penggemar dapat menghubungi LaLiga dan memberikan informasi yang diperlukan untuk membantu mengajukan laporan yang relevan," bunyi pesan itu lagi.
Sementara itu, pascalaga, Vinicius Jr. mengeluarkan pernyataan lewat akun Instagramnya, @vinijr. Real Madrid kalah 1-0 dalam pertandingan tersebut.
"Itu bukan yang pertama, bukan yang kedua, dan bukan yang ketiga. Rasisme adalah hal yang normal di La Liga. Kompetisi menganggapnya normal. Begitu pula federasi dan lawan mendorongnya. Saya sangat menyesal. Kejuaraan yang dulunya milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi, kini menjadi milik kaum rasis," ungkapnya.
Vinicius pun memberikan balasan kepada para fans Valencia yang meneriakinya monyet sejak turun bus hingga pertandingan. Ia membuat gestur "2" yang seakan mengejek Valencia lantaran terdegradasi ke Divisi Segunda pada musim depan.
Kekecewaan juga dilontarkan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Ia geram dan kecewa kepada La Liga lantaran kerapnya perilaku rasis diarahkan kepada anak asuhnya.
"Mereka menghina Vinicius sepanjang waktu dan kemudian mereka mengeluarkan dia. Saya sangat sedih. Ini adalah liga dengan tim-tim hebat, tetapi kami harus menghapusnya," ujarnya, melansir Marca.
"Kita berada di tahun 2023. Satu-satunya cara adalah menghentikan permainan. Memang benar ada protokol, tetapi Anda harus pulang," sambung Ancelotti.