Atlet Thailand belaga di ASEAN Paragames Solo 2022 dengan pendampingan dari Thailand Khamtong. Pria 58 tahun itu kerap disebut Little Thailand, bukan karena posturnya, tetapi mungkin karena orang dari negara lain melihatnya sebagai representasi Thailand.
Dia tampil di Stadion Manahan Solo mendukung atlet atletik disabilitas Thailand dengan mengenakan atribut pakaian tradisional Negeri Syiam lengkap dengan topinya.
"Ini seperti topi Ramayana, kalau Indonesia," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (3/8).
Ia tahu soal Hanoman dan Ramayana. Menurutnya, dua ikon wayang itu sama seperti di Thailand. Dia pun memperagakan gaya tarian Hanoman.
Dengan atasan jingga keemasan yang dikenakannya, menurut Khamtong, itu adalah pakaian tradisional bangsawan di Thailand. Celana yang ia kenakan seperti celana serupa batik yang berwarna hijau.
Dari tribun ia semangat melambai-lambaikan bendera Thailand dan memukul senar drum. Di hari pertama ini, tim para-atletik Thailand menyabet 1 emas melaui Uthai yang turun di 5000 meter klasifikasi T20.
Selain untuk memberi dukungan kepada para atlet, Khamtong sengaja berbusana unik di stadion untuk menarik perhatian. Dia mengaku senang orang melihatnya dan langsung mengenal asal negaranya.
"Saat orang melihat saya, mereka langsung menyapa dan mengetahui saya dari Thailand. Mereka memanggil 'hai little Thailand'," katanya.
Khamtong terbiasa mengikuti tim paralimpiade Thailand saat bertanding ke luar negeri. Dia mengaku bisa bertugas jadi apa saja mengiringi kontingen Thailand. Bisa menjadi ofisial atau reporter. Di ASEAN Paragames Solo 2022, ia mengenakan tanda pengenal sebagai reporter dari NPC (National Paralympic Thailand).
Khamtong seperti suporter sepakbola Spanyol, Manolo el Bombo. Manolo selalu ada mendukung Spanyol di setiap turnamen. Khamtong pun kenyang pengalaman berkeliling dunia.
Kota-kota di Indonesia juga pernah ia singgahi. 12 tahun lalu Khamtong juga hadir saat gelaran ASEAN Paragames 2011 di Solo. Kali ini menurutnya, kali ini ASEAN Paragames Solo 2022 sangat istimewa karena digelar Indonesia setelah ASEAN tidak pernah menggelar ajang paralimpiade selama empat tahun di mana ajang ini gagal dilaksanakan di Filipina pada 2019, dan Vietnam 2021.
"Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia. Terima kasih setelah empat tahun tidak ada kompetisi, akhirnya Indonesia mengadakannya. Lihat, para atlet Thailand sangat bahagia bisa kompetisi lagi," kata Khamtong dengan nada semangat sambil menunjuk-nunjuk sejumlah atlet Thailand yang berada di dekatnya.
Dia pun mengaku senang kembali lagi ke Indonesia kali ini. Dia menyebut-nyebut soal keramah-tamahan masyarakat Solo selama beberapa hari berada di Kota Batik ini.
"Orang-orang di sini sangat baik dengan saya. Sangat bersahabat," ujar dia.
Menurut Khamtong, ASEAN Paragames Solo 2022 dengan tagline 'striving for equality' ini menjadi momen baik untuk menjalin persahabatan antar negara ASEAN. Niat menjalin persahabatan itu yang membuat Khamtong juga menyematkan stiker bendera Indonesia di belakang kostumnya, dan bendera kecil kedua negara itu dengan stik di atas topinya.
"Jadi orang Thailand akan melihat bendera negaranya, dan orang Indonesia akan mendapatkan benderanya saat melihat saya," kata Khamtong.