Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, mengatakan, kejuaraan F1 PowerBoat merupakan kesempatan bagi Danau Toba, Sumatera Utara, untuk tampil ke kancah global. Pasalnya, kegiatan perdana ini disaksikan banyak penonton dari segala penjuru dunia.
"Ini 180 juta orang yang menyaksikan live di Eropa. Sekarang, tinggal ngatur waktu pertandingan di sini sama orang nonton di Eropa," katanya saat menyaksikan kejuaraan F1 PowerBoat, Minggu (26/2).
Luhut menambahkan, pemerintah sedang berupaya menggenjot pariwisata Danau Toba. Karenanya, dia akan mengadakan rapat dengan Kapolda Sumatera Utara dan para bupati, pekan depan.
"Kita cari desainnya. Kita list down event, venue-nya di mana, kapan saja, penanggung jawabnya apakah pemerintah pusat, pemda, atau private sector. Jadi, kombinasi dari itu semua, saya kira, akan membuat posisi Indonesia baik," tutur Luhut.
Sejumlah investor nasional yang ikut menyaksikan pertandingan F1 Powerboat diklaim mengutarakan ketertarikan berinvestasi di kawasan Danau Toba. Salah satunya, membangun hotel.
"Hotel di Samosir, kan, kurang. Di Sibisa juga. Tapi, kita akan larang bangun hotel bintang 3 supaya homestay, UMKM tetap hidup," ucapnya.
"Karena UMKM itu ternyata kalau kita lihat di pinggir jalan sana, orangnya, kan, puluhan ribu. Jadi, sekarang ini Balige ini akibatnya, traffic-nya sudah 70 kali lebih dari daya tampungnya karena event ini," imbuhnya.
Luhut melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam menonton kejuaraan F1 Powerboat. Menurutnya, masyarakat yang memadati sepanjang Danau Toba juga memberikan dampak besar bagi UMKM.
"Jadi, yang dilakukan sekarang ini penting melibatkan rakyat banyak. Jadi, tidak hanya punya elite. Di sana, saya lihat banyak sekali, puluhan ribu juga yang nonton dan bayarnya ke UMKM," tutur Luhut.
Lebih jauh, Luhut mengungkapkan proyeksi pengembangan tim nasional (timnas) untuk olahraga air. Sayangnya, investasi yang dibutuhkan tergolong tinggi.
"Saya tanya berapa [biaya] kalau kita mau bikin satu tim di Indonesia. Ternyata cukup mahal juga, sekitar US$3 juta sampai US$5 juta. Tapi, mungkin nanti suatu ketika Indonesia bisa buat jugalah," ucapnya.
Menurut Luhut, Indonesia berpeluang membangun tim profesional seiring terpilihnya menjadi tuan rumah F1 Powerboat. Bahkan, didukung teknologi yang terkomputerisasi.
Pemerintah juga mengusulkan agar kegiatan tahunan tersebut kembali digelar di Indonesia hingga 5 tahun ke depan. Permintaan ini diklaim bakal dipenuhi setelah penyelenggara menyaksikan infrastruktur di Danau Toba.
"Setelah melihat infrastruktur di Danau Toba, mereka bilang malah bisa dilakukan lagi sampai 10 tahun ke depan. Mereka juga mau menyelenggarakan Jetski, Oktober nanti, di sini. Pesertanya 25 negara. Nanti, mengelilingi Pulau Samosir," paparnya.