Luis Diaz adalah pengubah permainan Liverpool saat The Reds selamat dari adangan Villarreal untuk menjemput tiket final Liga Champions. Pemain Kolombia itu meneteskan air mata dalam selebrasi pasca-pertandingan. Jika kekalahan yang didapat, tentu semifinal ini menjadi tragedi bagi Liverpool.
Memegang keunggulan 2-0 dari leg pertama di Anfield, The Reds dikejutkan oleh penampilan bersemangat dari tim Unai Emery di babak pertama. Di kandang sendiri, Stadion Estadio dela Ceramica, kubu La Liga itu mengejutkan The Reds dalam waktu tiga menit ketika Boulaye Dia mencetak gol di tengah kekacauan pertahanan Liverpool. Sebelum skuad Jurgen Klopp bangkit, Villarreal kembali menggetarkan gawang Alisson pada menit 41. Agregat pun sama kuat 2-2.
Dalam situasi ini, tanggapan Jurgen Klopp adalah memasukkan Diaz di penghujung babak pertama untuk menggantikan Diogo Jota, dan permainan berubah ketika mantan pemain Porto itu bergabung dengan Mohamed Salah dan Sadio Mane secara mengesankan dalam serangan.
Fabinho melepaskan tembakan menaklukkan kiper tuan rumah Geronimo Rulli pada menit 62 untuk membalaskan satu gol, sebelum Diaz menanduk umpan silang Trent Alexander-Arnold pada menit 67 untuk menyamakan kedudukan pada malam itu.
Pada menit 74, Sadio Mane kemudian menyumbang gol untuk menutup kemenangan 3-2 pada malam itu untuk The Reds.
Para pemain Liverpool merayakan kemenangan mereka dengan perasaan lega setelah pertandingan, dan kamera menangkap Diaz yang tampak menangis ketika dia bereaksi untuk mencapai final Liga Champions pertamanya.
Pada liputan BT Sport, presenter Jake Humphrey menyebut tampilan Diaz sebagai "lelucon", dengan pakar Peter Crouch menambahkan: "Dia mengubah permainan, dia fantastis. Saat dia masuk, dia menyerang. Pengubah permainan yang lengkap."
Bek sayap The Reds Alexander-Arnold merefleksikan kemenangan itu, dengan mengatakan: "Kami tidak pernah cenderung membuat semifinal Liga Champions ini mudah bagi diri kami sendiri, tidak peduli apakah kami bermain di kandang atau tandang, Barca dan sekarang di sini. Sulit, sangat sulit."
“Jelas kami datang ke sini, mereka bermain sangat baik di babak pertama itu, kami berkumpul kembali di babak pertama dan meraih permainan dan melakukan apa yang perlu kami lakukan," katanya. (Mirror)