close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan

Kekalahan Inggris dari Kroasia di semifinal Piala Dunia akan membekas di hati para pemain sepak bola Inggris dalam waktu yang lama. Penyerang sekaligus kapten tim nasional (timnas) Inggris, Harry Kane menyebut rekan timnya mengalami patah hati usai berlaga melawan Kroasia. 

"Ini berat, kami patah hati," kata Kane. 

Ia mengatakan rekan timnya telah bekerja begitu keras tapi pertandingan dini hari tadi (12/7) merupakan pertandingan berat. Bahkan kata Kane, persentase penguasaan bola sebesar 50-50. 

Meski begitu, Kane menyebut keberhasilan timnas Inggris masuk semifinal Piala Dunia merupakan perjalanan fantastis. Bahkan lebih jauh dari pada yang dipikirkan.

Kane mengakui usai memimpin 1-0 dalam pertandingan, serangan yang dilakukan timnas Inggris sedikit kendor. Sehingga tidak melakukan banyak tekanan terhadap serangan. 

Meski begitu kata Kane, wajar jika yang terjadi pada babak tambahan mengalami penurunan serangan sebab ada banyak pertandingan seperti itu. Meski marjinnya kecil.

"Sulit untuk mengatakan (apa yang salah). Ada banyak hal yang dapat kami lakukan dengan lebih baik. Mereka (Kroasia) bermain baik dan menyulitkan kami," aku Kane. 

Inggris, yang tampil di semifinal untuk pertama kalinya sejak 1990, terlihat berada di jalur untuk menuju final pertama mereka sejak 1966 ketika mereka membuka keunggulan melalui tendangan bebas Kieran Trippier pada menit kelima. Inggris sempat mendominasi permainan pada babak pertama.

Namun pemain Kroasia Ivan Perisic mencetak gol pada menit ke-68 yang kemudian dilengkapi sundulan Mario Mandzukic dan berhasil mencetak gol pada menit ke-109 setelah perpanjangan waktu pada Rabu. Gol Mandzukic mengantarkan Kroasia mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya sampai saatnya nanti menghadapi Prancis pada Minggu.

Kroasia, yang berada di semifinal untuk pertama kalinya sejak 1998,  kemudian terlihat sebagai tim yang lebih berbahaya setelah berhasil menyamakan kedudukan. Kedudukan tetap imbang setelah pertandingan berlangsung 90 menit, membuat Kroasia menghadapi perpanjangan waktu untuk ketiga kalinya secara beruntun, momen yang sama saat tim Kroasia menyingkirkan Denmark dan Rusia melalui adu penalti.

Kroasia tiba-tiba bermain dengan akurat dan jitu, sementara Inggris kehilangan bentuk dan ketenangan mereka. Kane membuang peluang untuk memenangi Inggris pada fase akhir waktu normal, ketika ia menanduk tapi bola melebar dari tendangan bebas.

Mandzukic menyebut timnya bermain seperti kawanan singa untuk mengalahkan Inggris dan mencapai final. Penuh kegembiraan, Mandzukic menyebut para pemain Kroasia telah mengukir sejarah dan apabila Tuhan berkehendak maka mereka akan menjadi juara dunia. 

"Hanya tim-tim hebat yang dapat seberani kami dan bangkit melawan dari tertinggal satu gol melawan tim-tim seperti Inggris," kata Mandzukic. 

Sumber: Antara

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan