Cristiano Ronaldo diskors satu pertandingan karena diduga melakukan tindakan ofensif selama pertandingan liga Arab Saudi saat bermain untuk Al Nassr di Liga Pro Saudi.
Setelah Al-Nassr mengalahkan rival Riyadh Al-Shabab 3-2 pada hari Minggu, rekaman video menunjukkan Ronaldo menangkupkan telinganya dan berulang kali mendorong tangannya ke depan dekat panggulnya, dalam sebuah gerakan yang tampaknya ditujukan kepada para penggemar Al-Shabab.
Di latar belakang, nyanyian 'Messi', yang merujuk pada rival lama Ronaldo, Lionel Messi, terdengar.
Komite Disiplin dan Etika Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mengumumkan larangan media sosial pada Kamis dini hari waktu setempat. Pertandingan liga Al-Nassr berikutnya adalah di kandang melawan Al-Hazm pada hari Kamis.
Mantan bintang Real Madrid dan Manchester United itu juga harus membayar denda sebesar 20.000 Riyal Saudi (Rp83 juta) kepada Al-Shabab, untuk menutupi biaya pengajuan pengaduan klub, dan setengah dari jumlah tersebut kepada federasi.
Panitia mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak terbuka untuk banding.
Meskipun insiden tersebut tidak tertangkap kamera televisi, tindakan Ronaldo, yang mencetak penalti pada babak pertama dalam pertandingan tersebut, mendapat banyak kritik di Arab Saudi dari mantan pemain dan komentator.
Menurut laporan di media Arab Saudi, pria berusia 39 tahun itu mengatakan kepada komite bahwa tindakan tersebut adalah salah satu tanda kemenangan dan hal biasa di Eropa.
Ini bukan pertama kalinya penyerang asal Portugal itu menjadi pusat kontroversi sejak bergabung dengan Al-Nassr. April lalu, saat meninggalkan lapangan usai pertandingan melawan Al-Hilal, Ronaldo tampak memegang alat kelaminnya saat fans meneriakkan nama Messi. Dalam kesempatan itu, Al-Nassr menyebut sang penyerang mengalami cedera pangkal paha pada pertandingan tersebut.
Ronaldo, yang pindah ke klub yang berbasis di Riyadh pada Desember 2022, mengoleksi 22 gol terbanyak di liga. Dia mencetak gol pembuka melawan Al Shabab, penalti babak pertama.
Al Nassr juga berada di perempatfinal Liga Champions Asia, turnamen yang belum pernah mereka menangi.(theweek)