close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Asosiasi Sepak Bola Mesir mengklaim bus tim mereka diserang dan memposting gambar jendela yang retak di Instagram. Foto instagram.com/foot.efa/
icon caption
Asosiasi Sepak Bola Mesir mengklaim bus tim mereka diserang dan memposting gambar jendela yang retak di Instagram. Foto instagram.com/foot.efa/
Olahraga
Rabu, 30 Maret 2022 21:59

Merasa jadi korban teror, Mesir ajukan protes ke FIFA

EFA telah membagikan gambar kerusakan bus tim di Instagram, bersama dengan gambar spanduk ofensif yang diarahkan ke Salah.
swipe

Mesir telah mengajukan keluhan resmi terhadap Senegal. Di mana Mesir mengklaim, tim mereka menjadi sasaran rasisme dan "diteror" oleh penggemar tuan rumah di Dakar.

Kapten Mesir Mohamed Salah, adalah salah satu dari beberapa pemain tamu yang menjadi sasaran tembakan laser hijau selama adu penalti. Mesir juga mengklaim bus tim mereka diserang.

Dalam sebuah pernyataan, the Egyptian Football Association (Asosiasi Sepak Bola Mesir/EFA) mengatakan, telah mengajukan keluhan resmi terhadap Senegal sebelum pertandingan. EFA juga telah mengajukan ini kepada FIFA, the Confederation of African Football (Konfederasi Sepak Bola Afrika/CAF), pengamat pertandingan, dan pejabat keamanan.

"Tim Mesir menjadi sasaran rasisme setelah munculnya spanduk ofensif di tribun yang ditujukan kepada para pemain, khususnya Mohamed Salah," tambah pernyataan itu.

 “Apalagi suporter Senegal meneror pemain Mesir dengan melemparkan botol dan batu ke arah mereka selama pemanasan, serta menyerang bus tim Mesir, yang menyebabkan kaca pecah dan beberapa personel luka. Hal itu didokumentasikan dengan gambar dan video yang dilampirkan pada pengaduan," kata pernyataan tersebut.

EFA juga telah membagikan gambar kerusakan bus tim di Instagram, bersama dengan gambar spanduk ofensif yang di arahkan ke Salah.

Stadiuin Stade Me Abdoulaye Wade di Dakar terisi penuh, saat Senegal mengalahkan Mesir 1-0 untuk membuat skor menjadi 1-1 secara agregat setelah perpanjangan waktu dalam pertandingan play-off Piala Dunia.

Juara Piala Afrika sekali lagi mengalahkan Mesir dalam adu penalti, enam minggu setelah kemenangan mereka di final Afcon. Senegal menang 3-1 melalui adu penalti untuk mengamankan tempat di Qatar pada November.

Saat penyerang Liverpool Salah melangkah untuk mengambil penaltinya, laser hijau terlihat bersinar di wajahnya, sebelum dia melepaskan tendangannya ke atas mistar gawang.

Pada waktu penuh, pemain berusia 29 tahun itu harus dikawal menyusuri terowongan oleh petugas keamanan saat pendukung melemparkan benda dari atas.

Presiden Federasi Senegal Augustin Senghor -yang juga Wakil Presiden CAF- mengatakan, akan menunggu laporan resmi tentang insiden tersebut.

"Dari tribun, saya tidak memperhatikan proyektil yang dilempar," kata Senghor. "Tentang laser, jika itu terjadi, ini adalah yang pertama di Senegal. Tetapi kita tahu bahwa di Kairo ada banyak ini dan (mereka sering digunakan) di negara-negara tertentu. Senegal tidak terbiasa dengan itu," kata dia.

Dia menambahkan, tidak melihat ada sesuatu yang dapat dianggap sebagai chauvinisme selama pertandingan, karena orang Senegal dikenal sangat ramah.

img
Shafwan Setia Maulana
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan