Timnas bola voli putri Indonesia masih menunggu kepastian dari tim peninjau (review) terkait pengiriman Timnas bola voli putri Indonesia di ajang SEA Games 2021 yang akan digelar di Hanoi, Vietnam 12-23 Mei 2022 mendatang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, saat ini di Kemenpora ada tim peninjau yang terdiri dari akademisi, pakar, KONI dan KOI yang melakukan penilaian terhadap cabang olahraga yang dikirim ke ajang internasional. Menpora Amali memastikan keputusan tersebut sudah keluar sebelum tanggal 31 Maret 2022, batas akhir pengiriman atlet.
"Kita sedang menunggu tim peninjau. Tim sedang melihat (potensi prestasi), kita tidak bisa memaksakan. Kalau tim peninjau ternyata keputusannya seperti apa. kita objektif," ujar Menpora Amali saat ditemui usai acara penutupan PLN Mobile Proliga 2022, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, seperti dilansir dari Kemenpora.go.id, Senin (28/3).
Menurut Menpora Amali sejak lahirnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan atasan hukum Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021, maka sasaran utama prestasi olahraga adalah Olimpiade. Sementara SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara saja.
"SEA Games dan Asian Games itu menjadi sasaran antara saja. Sehingga kita berharap nyambung antara SEA Games dan Asian Games dan Olimpiade," harapnya.
Namun demikian, Menpora Amali memastikan pemerintah mendorong semua cabang olahraga agar bisa lolos kualifikasi menuju Olimpiade. Karena semakin banyak cabang olahraga yang lolos maka akan semakin baik.
"Kita harapkan semakin banyak atlet-atlet kita yang lolos kualifikasi. Kalau makin banyak yang lolos kualifikasi kan makin bagus," jelasnya.
Terkait kompetisi Proliga yang masih didominasi pemain lama, Menpora Amali mengaku tidak mempersoalkannya. Pasalnya, menurut dia selama pandemi mewabah di Indonesia kompetisi olahraga terhenti selama dua tahun.
"Kompetisi ini kan berhenti dua tahun, itu pengaruhnya luar biasa. Untuk mendapatkan pemain baru itu tidak mudah, sehingga muka muka lama, ada penghuni tim nasional yang diturunkan, saya kira enggak apa-apa. Yang penting bangkit dulu bola voli. Kalau voli bangkit sudah bergairah di masyarakat, maka mudah-mudahan dikuti dengan munculnya bibit- bibit baru," ujarnya.
Musim depan, Menpora Amali berharap kompetisi dan acara olahraga sudah bisa dihadiri penonton secara fisik di stadion, karena atmosfer pertadingan saat ada penonton berbeda dengan tanpa penonton.