close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menpora, Zainudin Amali (tengah). Dokumentasi Kemenpora
icon caption
Menpora, Zainudin Amali (tengah). Dokumentasi Kemenpora
Olahraga
Rabu, 10 November 2021 15:27

Pecahkan rekor nasional, atlet disabilitas tidak kalah hebat

Hingga kini, sudah ada beberapa rekor anyar yang diciptakan, khususnya dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.
swipe

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, berharap, rekor nasional masih tercipta hingga pertandingan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua berakhir pada 13 November. Hingga kini, sudah ada beberapa rekor anyar yang diciptakan, khususnya dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.

"Ada beberapa pemecahan rekor yang terjadi di beberapa cabang olahraga. Saya kira, ini satu hal yang menggembirakan buat kita semua. Saya berharap, sampai dengan akhir pertandingan tanggal 13 nanti, masih ada rekor yang terpecahkan oleh atlet-atlet peserta Peparnas XVI ini," imbuhnya, melansir situs web Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Rekor nasional yang tercipta dalam Peparnas XVI mulanya dicetak Maria Goreti Samiyati karena berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 4 menit 28.65 detik dalam cabor atletik lari nomor 1.500 m putri (T52-54). Dia pun meraih medali emas.

Kedua, oleh Zakaria. Atlet Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berhasil meraih emas dalam cabor atletik lari 400 m putra (T20) dengan catatan waktu 50.77 detik.

Berikutnya dari cabang arena akuatik di Kompleks Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani. Terjadi pemecahan dua rekor nasional renang paralimpik.

Rekor pertama dipecahkan atlet Jawa Tengah (Jateng), Siti Alfiah, dari nomor 50 m gaya dada putri kelas S6 dengan catatan waktu 52.44 detik. Rekor dari nomor 50 m gaya dada putra kelas S6 juga diperbarui M. Gerry Pahker dengan catatan waktu 44.32 detik. 

Atlet renang tuan rumah Papua, Agnes M. Yowei, juga berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga renang 100 m gaya bebas putri S9. Dirinya mengukir catatan waktu 1 menit 18.32 detik untuk merebut medali emas.

Agnes diikuti dua perenang Kalimantan Selatan, Nor Atifah dengan catatan waktu 1 menit 24,57 detik dan Fitriah 1 menit 27,93 detik. Adapun Rifki Ahmad Soleh berhasil meraih medali emas dalam cabor paraatletik putra nomor 1.500 m (T46) dengan mencapai garis finis dalam waktu 4 menit 44 detik.

Zainudin menilai, rekor tersebut menunjukan kualitas atlet disabilitas membaik. Selain itu, membuktikan para atlet tidak kalah dengan yang nondisabilitas.

"Maka saya berharap pada masyarakat semua, kita beri semangat mereka. Kita dukung mereka setara sama dengan yang nondisabilitas," tandasnya.

img
Fachrul Nopendra Issalas Dewa
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan