Pelatih timnas sepak bola Belgia Roberto Martinez meyakini skuat asuhannya layak memenangkan Liga Negara UEFA musim 2020-2021. Menjelang laga semifinal melawan Prancis yang dihelat di Stadion Juventus, Torino, Italia pada Jumat (8/10) pukul 01.45 WIB, Martinez mengambil waktu dengan memberikan pernyataan kepada The National dengan menyebut anak-anak asuhannya sebagai ‘generasi yang spesial’.
“Saya rasa berlebihan mengatakan bahwa kami memerlukan (sebuah trofi),” ujar Martinez. “Tetapi ini adalah generasi yang spesial, yang telah berkembang bersama dan akan jadi hebat, dan melegakan bagi mereka dan masa depan sepak bola Belgia, untuk memenangkan sebuah turnamen. Saya rasa mereka pantas untuk itu,” kata dia lagi.
Ucapan Martinez tersebut tentu saja perlu diamini para fans timnas Belgia. Timnas Belgia sedang berada dalam periode yang disebut berbagai pihak sebagai “Generasi Emas”. Belgia telah lolos lebih dari babak 16 besar pada dua Piala Dunia terakhir. Ini lebih dari prestasinya di Piala Dunia 2002, Piala Dunia terakhir yang diikutinya sebelum ‘istirahat’ panjang pada 2006 dan 2010.
Di tingkat Eropa, Belgia berhasil maju lebih dari babak grup yang terakhir kali didudukinya pada Euro 2000, dengan tersingkir pada perempat final oleh Wales pada 2016 dan Italia pada 2020. Ditambah lagi, skuat Setan Merah dari Brussel berhasil menduduki peringkat pertama klasemen dunia FIFA sejak 2018.
Namun, tinggal sebuah trofi turnamen mayor saja yang hilang dari deretan pencapaian skuat pimpinan Toby Alderweireld ini. Sementara itu, mahkota Piala Dunia 2018 kini tengah menghiasi kepala para lawannya, timnas Prancis yang akan dihadapi Belgia pada Jumat (8/10) dini hari.
Bagi gelandang bertahan Belgia Axel Witsel, menghadapi Prancis mengingatkannya pada pengalaman pahit Belgia. Les Bleus asuhan Didier Deschamps menyingkirkan kolaborasi Flanders-Wallonia tersebut pada semifinal Piala Dunia 2018, dalam perjalanannya menggapai Trofi Piala Dunia FIFA di Rusia kala itu.
Sementara bagi timnas Prancis, pertarungan epik mendatang antara si juara dunia dan si peringkat nomor satu dunia tersebut diharapkan dapat menghapus trauma Euro 2020. Dua tahun setelah mencecap manisnya kejayaan Piala Dunia, pasukan komando Hugo Lloris tersebut ditebas oleh Swiss dalam babak 16 besar Euro 2020 di Bucharest, Rumania.
“Kami tidak boleh meremehkan kompetisi ini. Ini menggantikan pertandingan-pertandingan persahabatan yang tidak terlalu populer,” ujar pelatih nasional Prancis Didier Deschamps seperti dikutip oleh Super Sport pada Rabu (6/10).
“Kami sadar kami berada di sini untuk sebuah tujuan dan tidak seperti kompetisi lainnya, kami sudah berada di semifinal,” sambung mantan pelatih Juventus era 2006-2007 tersebut.
Deschamps juga memuji para pemain yang ada dalam timnas Belgia, calon lawannya yang kendati disebut ‘sangat-sangat baik, belum merasakan kebahagiaan memenangkan sebuah turnamen.
“Bukan tanpa alasan mereka diperingkatkan sebagai tim terbaik dunia. Mereka terorganisasi dengan baik, punya pemain muda yang luar biasa tetapi juga inti yang terdiri dari pemain-pemain sangat berpengalaman yang membuat mereka salah satu tim terbaik di Eropa dan dunia,” ujarnya.
“Mereka adalah generasi pemain yang sangat, sangat baik yang belum merasakan kebahagiaan memenangkan sebuah turnamen.
Sumber: The National/Super Sport/Wikipedia