Indonesia melalui Mandalika International Street Circuit untuk pertama kalinya sejak 1997, akan menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan final musim Kejuaraan World Superbike (WSBK) MOTUL FIM 2021. World Superbike hadir dengan putaran final musim 2021 yang berlangsung pada 19-21 November di Pulau Lombok.
Jumlah penonton yang akan hadir di arena sirkuit tersebut, diperkirakan sebanyak 25% dari total kapasitas arena atau sebesar sekitar 25.000 orang. Dengan komposisi dua pertiganya berasal dari wilayah Pulau Lombok, kemudian sepertiganya berasal dari wilayah luar Pulau Lombok.
“Kami dari Pemerintahan Nusa Tenggara Barat melaporkan kesiapan dari Nusa Tenggara Barat baik kesiapan dari venue-nya sendiri, yaitu di lokasi Superbike sendiri lintasannya sudah 100%, tinggal penyiapan sarana-sarana pendukung dan sedang kami genjot. Semoga di akhir bulan ini sudah selesai semuanya. Mudah-mudahan seluruh kesiapan dari venue sendiri sudah siap,” papar Danrem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani yang dalam hal ini mewakili Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Simulasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (SMRLL) secara daring, Jum’at (8/10).
Dia menjelaskan, kesiapan yang dilakukan Pemprov NTB dalam menyambut WSBK tidak hanya terbatas pada sirkuit yang akan digunakan, namun juga segala sarana dan prasarana yang mendukung, termasuk dalam aspek kesehatan.
“Terkait persyaratan dari Superbike maupun MotoGP ini harus memiliki vaksinasi minimal 70% dari seluruh masyarakat di Pulau Lombok. Alhamdulillah saat ini, khusus yang di Lombok Tengah, sudah 79%. Jadi kemarin kami berjuang selama 15 hari, kami mengejar dari 14% sampai tembus sampai 79%,” ungkap Ahmad.
Hampir lebih dari 1000 homestay telah dibangun oleh Kementerian Sosial bersama dengan seluruh stakeholder yang mendukung. Tidak hanya itu, Ahmad Rizal Ramdhani juga menjelaskan proses persiapan ruang kedatangan Internasional sudah mencapai 98%.
“Jalan bypass, jalan potong dari Bandara BIL menuju ke lokasi kita ini, nanti cukup ditempuh dalam waktu sekitar 10 sampai 15 menit, sehingga menjadi shortcut dari jalur lama yang memiliki waktu tempuh lebih hampir 30 menit,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono berharap melalui simulasi ini, diharapkan mobilitas pergerakan orang dan kendaraan pada saat event berlangsung dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, tertib dan sehat, dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.
“Kemenhub dan seluruh pemangku kepentingan lainnya telah berkolaborasi dan menyepakati bahwa adanya event ini harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” kata Djoko.
Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama para stakeholder serta seluruh sektor guna mensukseskan momen pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan WSBK ini.
"Acara ini ibaratnya tes Indonesia untuk selanjutnya 2022 untuk MotoGP. Saya yakin dengan kesiapannya seperti ini, insyaa Allah kita nanti bisa melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya," ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono.
Djoko Sasono juga menegaskan ada hal penting yang harus dijaga oleh seluruh stakeholder dalam menyukseskan acara ini.
"Event seperti ini ada hal yang sama-sama kita kawal, di antaranya experience. Experience untuk kita dan barang kali masyarakat luas. Kalau experience ini tidak bisa kita kendalikan, ditata dengan baik, takut sensasinya tidak ada. Jadi experience dan sensasi ini betul-betul menyatu," jelasnya.
"Kita tunjukan bahwa memang 19,20,21 adalah momen yang menunjukan Indonesia bisa," imbuhnya sebagai penutup.