Setelah Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera menggeber persiapan untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan. Salah satu fasilitas utama yang menjadi fokus perhatian adalah standardisasi stadion.
Saat Indonesia bersiap untuk Piala Dunia U-20, yang kemudian batal, enam stadion telah disiapkan PSSI. Keenam stadion itu adalah Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, dan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun, untuk Piala Dunia U-19, keenam stadion itu masih harus kembali ditinjau. Untuk itu PSSI menunggu FIFA untuk melakukan pemeriksaan dan menetapkan standar yang harus dipenuhi PSSI.
"Kembali penunjukan tuan rumah Piala Dunia U-17 ini kan apresiasi FIFA kepada Indonesia, tentu kami menunggu kehadiran FIFA untuk berkoordinasi seperti apa standardisasi yang diharapkan, termasuk tentu stadion," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6).
Untuk persiapan penyelenggaran Piala Dunia U-17, Erick mengatakan akan segera melakukan rapat dengan PSSI."Yang pasti besok saya bersama PSSI sudah akan rapat pembentukan panitia Piala Dunia U-17 karena waktunya kan tinggal empat bulan," paparnya.
Sesuai jadwal, Piala Dunia U-17 akan digelar 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023.
Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan sejumlah persiapan fundamental terkait kebutuhan penyelenggaraan event Piala Dunia U-20 seperti infrastruktur dan keorganisasian. Polanya sudah terbentuk, tinggal mengalihkannya untuk kepentingan turnamen Piala Dunia U-17.
"Ya tetapi tentu fundamental persiapan sebenarnya kan kita sudah lakukan sebelumnya, apakah persiapan perbaikan infrastruktur, keorganisasian kan sudah ada polanya tinggal kita switch untuk Piala Dunia U-17," kata Erick.
Selain enam stadion yang sudah disiapkan untuk Piala Dunia U-20, Jakarta International Stadium (JIS), di Jakarta Utara juga akan ditinjau kelayakannya. FIFA lah yang nantinya akan menilai dan menentukan stadion mana yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-17.
"Saya sangat terbuka arahan Bapak Presiden untuk melihat juga beberapa stadion yang memang standardisasinya sudah bisa. Tetapi saya sampaikan ke bapak presiden tentu FIFA akan meninjau ulang. Jangan sampai nanti stadion yang kita usulkan tidak sesuai dengan standardisasi. Termasuk stadion JIS pasti kita akan cek," imbuh Erick.
Untuk JIS, Erick menyinggung persoalan parkir dan akses penonton. Saat ini akses penonton hanya satu pintu, padahal harusnya memiliki empat pintu, kata Erick.
"Harus kita antisipasi keselamatan suporter, jangan sampai suporter tidak pulang selamat. Akses harus dipastikan tidak mungkin hanya satu pintu. Nah ini yang harus kita tinjau di lapangan. Saya sebenarnya sudah dapat laporannya. Tetapi tentu bersama Pak Heru sebagai plt gubernur DKI dan Pak Basuki (menteri PUPR) juga kita akan meninjau langsung kira-kira kekurangan apa yang harus dilengkapi," paparnya. FIFA, kata Erick, tidak akan menentukan kelayakan stadion dengan faktor politik.
"Standarnya harus diselaraskan, kendala lain prioritas FIFA adalah rumput. Yang kemarin (untuk Piala Dunia U-20) saja rumputnya dijahit. Tidak tahu ini (Untuk Piala Dunia U-17) dijahit juga atau tidak? nanti kita cek," ungkap Erick.