close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo PSSI. Twitter/@PSSI.
icon caption
Logo PSSI. Twitter/@PSSI.
Olahraga
Selasa, 04 Oktober 2022 18:44

PSSI: Pertandingan di Stadion Kanjuruhan sudah dapat rekomendasi Polri

PSSI sebut Persebaya sempat sarankan perubahan jadwal.
swipe

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membenarkan adanya usulan perubahan jadwal pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10). Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh menguraikan, jadwal pertandingan secara nasional oleh Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah disampaikan kepada Mabes Polri jauh sebelum laga digelar.

"Secara kedaerahan, panitia pelaksana yang di daerah itu mengajukan jadwalnya, sudah di-acc semua. Kalau ada perubahan pasti disesuaikan, apa perubahannya, karena apa, dan lain sebagainya," kata Riyadh dalam keterangan pers yang dipantau secara daring, Selasa (4/10).

Riyadh mengatakan, ada usulan perubahan jadwal pertandingan dari pihak Persebaya kepada panitia pelaksana (panpel). Usulan tersebut oleh panpel diteruskan kepada PT LIB yang kemudian didiskusikan dengan pihak kepolisian setempat.

"LIB datang ke Polres untuk berunding mengenai jadwal dan lain sebagainya. Itu proses. Tapi akhirnya keluar rekomendasi pertandingan tanggal 1 (Oktober) jam 8 malam dari kepolisian juga," ujar Riyadh.

Riyadh menegaskan, pertandingan Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari pihak kepolisian. 

"Jadi pertandingan ini nggak mungkin dilaksanakan tanpa ada rekomendasi dari kepolisian setempat," ucapnya.

Sementara terkait pintu akses penonton yang tidak dibuka, Riyadh mengatakan, tidak semua pintu stadion ditutup, ada sebagian dibuka. Alasannya, ujar Riyadh, petugas yang menerima komando untuk membuka pintu stadion belum sampai ke pintu tujuan untuk melaksanakan arahan tersebut.

"Yang dikomando, yang disuruh buka pintu belum melaksanakan pembukaannya. Yang dikomando untuk buka (pintu) kan beberapa orang (petugas), itu belum sampai ke tujuan pintunya," ucap Riyadh.

Di sisi lain, Riyadh menilai, panitia pelaksana mempertimbangkan situasi di luar dan dalam stadion untuk membuka pintu sebelum pertandingan berakhir. Namun, dikatakannya, hal itu akan menjadi masukan bagi PSSI bersama Polri untuk merumuskan sistem pengamanan yang lebih baik dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia.

"Kadang-kadang panpel melihat dari situasi di luar, 'Kalau saya buka sekarang, yang gerombolan yang nonton di luar bisa menyerbu walaupun 7 menit, 5 menit sisanya, dia akan masuk nonton.' Kadang-kadang ada pertimbangan itu, sehingga disamakan dengan peluit akhir, kadang-kadang kurang beberapa menit baru menyiapkan pintu dibuka. Itu kondisi yang di lapangan dinilai semua, ini akan jadi sistem pengamanan terbaru dari PSSI dan Polri," ujar Riyadh.

Terkait peristiwa ini, PSSI menjatuhkan sanksi kepada Arema FC atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sanksi itu berdasarkan Komite Disiplin PSSI.

Pada Surat Keputusan nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2022, Arema FC dianggap gagal menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan. Alhasil semua unsur Arema dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton (sebagai tuan rumah) dan harus dilaksanakan di tempat yang berjarak minimal 250 km dari kandang Klub Arema FC yakni Stadion Kanjuruhan Malang) sampai musim Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2022/2023 selesai.

"Klub Arema FC dikenakan sanksi denda sebesar Rp250 juta. Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat," kata Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing dalam konferensi pers, Selasa (4/10).

Setelah klub, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris pun dikenakan sanksi tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup. Sanksi itu berdasarkan putusan 062/L1/SK/KD-PSSI/X/2022.

Sanksi juga dijatuhkan kepada Petugas Keamanan Arema FC, Suko Sutrisno. Berdasarkan putusan 063/L1/SK/KD-PSSI/X/2022, Suko dikenakan sanksi tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan