Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan belum menemukan harinya untuk merobohkan tembok raksasa China. Tim beregu putri Indonesia di Piala Uber 2024 harus puas menjadi juara kedua. Prestasi ini lumayan menyejukkan hati publik pencinta bulutangkis Tanah Air.
Partai final di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Minggu (5/5), mutlak dimiliki tuan rumah. Indonesia tertunduk 0-3 dari China.
Di lapangan pertandingan, pola permainan silang cepat Grego yang turun sebagai tunggal pertama mudah dibaca oleh lawannya. Chen Yu Fei nyaris selalu bisa menutup seluruh bidang lapangan untuk mencegat berbagai variasi pukulan Grego.
Gerak tipu yang cantik dari garis kanan belakang membidik dropshot menyilang ke depan net. Tapi hanya sekali itu saja Grego mampu "membunuh" Yu Fei. Sekaligus mengambil poin 12 di set kedua melalui reli terpanjang dalam pertandingan.
Sisanya Yu Fei yang mendikte pemainan. Tunggal utama China itu unggul telak 21-7, 21-16.
Kejutan terjadi ketika Indonesia menurunkan ganda pertama, pasangan dadakan: Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Biasanya Fadia berpasangan Apriyani Rahayu. Tapi diketahui Apri masih dibalut cedera. Ribka juga sebelumnya berduet dengan Lanny Tria Mayasari.
Sayangnya, efek kejut itu tidak mempengaruhi pasangan China. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menyelesaikan laga dua set langsung 21-11, 21-8.
Tunggal kedua Ester Nurumi Tri Wardoyo tampil ngotot mencoba memberikan perlawanan. Namun, performanya yang cukup ulet tidak sanggup membendung kekalahan dari He Bing Jiao. Ester akhirnya takluk meskipun dia meninggalkan lapangan dengan kepala tegak, 21-10, 15-21, 17-21.
Ganda kejutan kedua Lanny/Rachel Allessya Rose dan tunggal ketiga Komang Ayu Cahya Dewi akibatnya urung memasuki pertandingan. Karena skor China 3-0 Indonesia telah menyudahi kontes final.
Hasil ini sekaligus menjadi ulangan final 2008. Tim Piala Uber Indonesia memperpanjang dahaga selama 28 tahun. Terakhir skuad Merah Putih naik podium pada gelaran 1996.