Pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang harus dimenangkan oleh Korea Utara melawan Suriah dan Myanmar tidak akan diadakan di Pyongyang bulan depan sesuai jadwal semula.
Pembatalan ini menandai setidaknya ketiga dan keempat kalinya dalam beberapa bulan terakhir pertandingan sepak bola internasional dipindahkan dari negara tersebut.
Laga penyisihan grup dijadwalkan di Kim Il Sung Stadium pada 6 Juni dan 11 Juni. Namun keduanya sekarang akan berlangsung di Stadion Nasional New Laos di ibu kota Laos, Vientiane, menurut Asosiasi Sepak Bola Suriah (SFA) dan situs web Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
SFA tidak memberikan alasan atas tindakan tersebut, namun media pro-Suriah melaporkan awal bulan ini bahwa Suriah meminta AFC untuk mencari tempat netral untuk pertandingan tersebut setelah memainkan pertandingan kandangnya melawan Korea Utara di Arab Saudi pada bulan November. Suriah memenangkan pertandingan itu 1-0.
Relokasi tersebut terjadi setelah seorang pejabat dari Asosiasi Sepak Bola Korut mengatakan kepada NK News pada akhir April bahwa pertandingan Suriah dan Myanmar kemungkinan “berlangsung sesuai jadwal” di Pyongyang.
Pada Senin (20/5), situs resmi AFC mencantumkan waktu dan tempat pertandingan sebagai “belum dikonfirmasi.” Setelah itu diperbarui dengan mencantumkan Stadion Nasional Laos sebagai tempat untuk kedua pertandingan tersebut.
AFC tidak menanggapi pertanyaan NK News tentang mengapa jadwal pertandingan direlokasi.
Korut membatalkan kualifikasi Piala Dunia melawan Jepang di bulan Maret, dilaporkan karena kekhawatiran tentang wabah virus di Jepang. Pembatalan pada menit-menit terakhir menghasilkan kemenangan otomatis 3-0 bagi Jepang dan secara signifikan mengurangi peluang Korut untuk maju dalam turnamen ini.
Keputusan untuk memindahkan pertandingan Suriah dari stadion kandang Korut dapat memberikan pukulan lain terhadap peluang tim itu untuk maju. Mereka sekarang harus mengalahkan Suriah dan Myanmar untuk menjaga harapan mereka di Piala Dunia.
Namun pakar sepak bola Korea Steve Price mengatakan relokasi ke Laos mungkin masih memberikan keuntungan bagi Korut “dalam hal perjalanan dan menciptakan atmosfer yang sulit” bagi tim Suriah.
Dia mengatakan kepada NK News bahwa banyak tim di Asia terpaksa memainkan pertandingan mereka di tempat yang lebih netral “karena perang dan ketidakstabilan,” namun mengatakan alasan untuk tidak bermain di Pyongyang “tampaknya cukup lemah.”
“Jika Korut lolos ke babak berikutnya, FIFA dan AFC perlu melihat situasi ini dengan baik karena menolak bermain, seperti yang dilakukan Korut melawan Jepang, merusak integritas kompetisi,” ujarnya.
AFC telah mengunjungi Pyongyang sebelum pertandingan Jepang pada bulan Maret untuk memeriksa stadion, hotel dan fasilitas, memberikan lampu hijau untuk kembalinya olahraga internasional ke Korut setelah bertahun-tahun diisolasi akibat pandemi.
Jepang saat ini menduduki puncak grup dengan 12 poin dan telah lolos ke babak berikutnya kualifikasi Piala Dunia FIFA. Sementara Suriah berada di urutan kedua dengan tujuh poin. Korut berada di urutan ketiga dengan tiga poin, dan Myanmar di urutan terbawah dengan satu poin.
Dua tim teratas grup tidak hanya akan melaju ke babak selanjutnya kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga lolos ke Piala Asia 2027 di Arab Saudi. Tim peringkat ketiga dan keempat akan ditempatkan di babak ketiga kualifikasi Piala Asia AFC 2027.
Sebelumnya, pada 20 Februari 2024, AP News melaporkan bahwa pertandingan pertama dari dua pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Jepang dan Korut di sepak bola wanita dipindahkan dari Korea Utara ke Jeddah, Arab Saudi, seperti diumumkan AFC.(nknews,aol)