Untuk mempersiapkan Indonesia menjadi tuan rumah FIFA U20 Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta. Rapat terbatas tersebut dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan.
"Bapak Presiden memutuskan agar menteri-menteri terkait segera memenuhi apa yang dikehendaki FIFA. Misalnya perbaikan rumput, perbaikan penerangan, dan sebagainya," ujar Menpora dalam keterangan pers yang dipantau secara online, Kamis (8/9).
Situasi ini terjadi karena sejumlah stadion dan fasilitas yang sedianya telah siap pakai untuk FIFA World Cup U-20, dialihkan sementara untuk kegiatan pertandingan lain. Maka dari itu, pengelola akan menyiapkan sediakala stadion dan fasilitas yang akan digunakan kegiata FIFA World Cup.
"Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk segera memperbaiki itu karena kita ada deadline. Kira-kira sekitar Oktober, FIFA akan melihat kembali,” tambahnya.
Namun begitu, Menpora menjelaskan ketersiapan Indonesia menjadi tuan rumah FIFA World Cup U-20. Bahkan, FIFA mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20.
Seperti diketahui sebelumnya, Rapat Dewan FIFA pada 24 Oktober 2019 di Shanghai, China, memutuskan Indonesia ditunjuk sebagai negara tuan rumah untuk pelaksanaan Piala Dunia FIFA U-20 2021. Namun karena situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, penyelenggaraan kompetisi ini ditunda sampai ke 2023.
Piala Dunia FIFA U-20 ini direncanakan digelar di enam provinsi sebagai, yaitu di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sementara itu, Ketum PSSI Mochamad Iriawan memaparkan komposisi pemain U-20 saat ini, yang terdiri dari 36 pemain. Dan melaporkan perkembangan rencana naturalisasi sejumlah pemain untuk tim nasional.
"Ada tujuh pemain naturalisasi yang mungkin kita hire dari Belanda karena semuanya berasal dari Belanda. Dua yang sudah pasti, lima sedang kami jajaki. Presiden menyampaikan itu tidak ada masalah karena itu permintaan dari pelatih," ujar Iriawan.
‘’Yang dua sudah pasti mau karena kita sudah komunikasi. Sedangkan lima pemain lagi akan kita komunikasikan selanjutnya. PSSI sudah membentuk tim untuk segera berangkat ke Belanda guna bertemu dengan keluarga si pemain,’’ imbuh Iriawan.
Ketum PSSI juga berharap dan meminta dukungan dari pemerintah untuk diberikannya izin penggunaan lapangan untuk latihan para pemain sepak bola. Ia juga memaparkan baru satu lapangan saja yang dapat digunakan untuk latihan.
"Kami berharap pihak pengelola bisa memberikan itu kepada kami,” tutupnya.