Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh, mengungkapkan adanya kemungkinan kompetisi seluruh liga sepak bola Indonesia ditunda lebih dari dua minggu lamanya. Hal ini menyusul desakan untuk mengevaluasi pelaksanaan pertandingan sepak bola usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) malam.
"Mungkin lebih dari dua minggu," kata Ahmad dalam keterangannya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).
Ahmad menyatakan, dalam rapat yang dilakukan pihaknya disepakati untuk menghentikan seluruh liga, termasuk Liga 3, sampai format pengamanan dan kompetisi dilakukan tata ulang dengan lebih baik. Setelah dipastikan evaluasi penyelenggaraan berjalan dengan baik, imbuh dia, maka kompetisi sepak bola Indonesia akan kembali dilaksanakan.
"Berhenti dulu sampai format pengamanan, format kompetisi tertata ulang dengan bagus. Kalau sudah bagus, di-approve FIFA-nya sudah bagus, semua akan kita laksanakan kembali," ujar dia.
Lebih lanjut, Ahmad meyakini, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tidak memberikan sanksi kepada PSSI selaku salah satu pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Menurut Ahmad, tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut bukan merupakan perbuatan masif dari pemerintah.
"Insya Allah, kita berdoa FIFA nggak ngasih sanksi. Karena ini adalah perbuatan lokal, bukan perbuatan masif dari pemerintah. Kalau pemerintah punya kebijakan nonton bola, pengamanannya harus pakai gas (air mata), pasti FIFA akan turun tangan. Ini kan enggak," tuturnya.
Ahmad menilai, pemerintah juga melakukan penyelidikan dan investigasi untuk mengungkap peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Selain itu, para pihak yang terlibat pelanggaran di peristiwa tersebut juga diproses secara hukum.
"Pemerintah juga menyelidiki, menyidik, memproses ini sampai ke pengadilan terhadap siapa-siapa yang terlibat dalam penggunaan gas air mata," tutur Ahmad.
Ditambahkan Ahmad, pihaknya terus berkoordinasi dengan FIFA untuk melakukan pertemuan guna mengusut peristiwa ini. Ia mengaku Presiden FIFA bahkan akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 hingga evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan. Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi pada Minggu (2/10) memutuskan menghentikan sementara pertandingan Liga 1 selama sepekan.
Yunus menerangkan, penghentian pertandingan Liga 1 pasca-kerusuhan akan menyesuaikan perkembangan situasi ke depan. Artinya, tidak menutup kemungkinan waktu penghentiannya bisa diperpanjang.
Dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, kepolisian menetapkan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, sebagai tersangka. Status tersangka juga dikenakan kepada lima orang lainnya, yang dinilai bertanggung jawab dalam insiden yang sedikitnya menewaskan 132 orang tersebut.
Kelima tersangka lainnya adalah Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Abdul Haris; Security Officer, Suko Sutrisno; Kabagops Polres Malang, Kompol Wahyu SS; anggota Brimob Polda Jatim, H; dan Kasat Samapta Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi.