Sabetan kilat menyambar shuttlecock di bibir net, Melati Daeva Oktavianti menyumbang angka dari pengembalian tanggung Amalie Magelund. Skor berubah 9-7. Poin pasangan Indonesia sempat macet pampat sejak standpoint unggul 7-4. Lawannya asal Denmark bisa mengejar, terus menyamakan kedudukan.
Daeva bukannya tampil grogi, malah memantapkan kepercayaan diri. Raket maut dipegangnya erat-erat bagai senjata toya di tangan pendekar ulung dari perguruan Shaolin. Tak salah Melati bergelar julukan "Dinamit di Depan Net" karena dia sigap menjaga bidang depan lapangan.
Sebelum meraih angka krusial 9 itu, overhead cantik diarahkan Melati Daeva sedikit ke atas bahu kanan Magelund. Setelah menyeberang net, shuttlecock dapat ditepis, tapi terbuang keluar lapangan.
Poin menjadi 8-7, pindah bola. Servis pendek dari tangan Daeva diakhirinya sabetan kilat ala toya Shaolin dalam detail adegan kecil seperti diceritakan itu di awal tadi.
Skor lantas bergerak rapat 9-9, 10-10. Pasangan Magelund-Mathias Thyrri bahkan berhasil membalikkan keadaan, memimpin 11-10.
Pertandingan seru dihiasi manuver tajam, pukulan mengecoh yang penuh tipuan, transisi mulus, dan konfigurasi dinamis kedua pasangan. Penempatan bola-bola tipis dekat-dekat garis, serangan mematikan, kombinasi tembakan ke segala arah titik lemah lawan.
Ganda campuran Daeva-Praveen Jordan menutup set pertama 21-15. Set kedua direbut Magelund-Thyrri lewat deuce 24-22, namun mereka menyerah 12-21 di set ketiga.
Pasangan putra-putri Indonesia versus Denmark itu bertanding di Lapangan 1 arena Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, pada partai semifinal Spanyol Master 2023, Sabtu (1/4).
Dari rekornya, Magelund-Thyrri justru lebih baik, menempati posisi 36 BWF, kendati baru berpasangan dalam 41 pertandingan (24 kemenangan dan 17 kekalahan). Sementara selama 165 laga yang telah dijalani bersama, Praveen-Melati menduduki rangking 47 dunia, hasil menang-kalah mereka 102-63.
Daeva-Jordan maju digdaya lolos ke final. Keduanya akan menghadapi ganda campuran Denmark lainnya, Mathias Christiansen-Alexandra Bøje, yang lebih dulu mengungguli pasangan Inggris di semifinal pertama.
Ganda campuran Indonesia itu sudah terjamin menerima US$7,980 sebagai finalis. Hadiahnya akan melonjak capai US$16,590 apabila juara. Spanyol Master edisi kelima kali ini merupakan turnamen level Super 300 dan menyediakan hadiah total uang US$210 ribu.