Atlet para-atletik Indonesia Sapto Yogo Purnomo berhasil menyumbangkan dua medali emas sekaligus memecahkan rekor di Asian Para Games.
Sapto mengaku tak menyangka dirinya mendapatkan dua medali emas. Bahkan, dia juga tidak memprediksi mampu memecahkan rekor Asia.
"Saya tak pikirkan apa-apa termasuk rekor. Saya lari saja, yang penting jadi nomor satu," kata Sapto usai pertandingan.
Terkait catatan waktunya, Sapto Yogo mengakui bahwa itu sesuai target. Sebab, sejak awal dia memang dijadikan unggulan di nomor andalannya 100 meter.
"Sesuai target, tetapi semoga bisa lebih cepat lagi. Di latihan terakhir sebelum Asian Para Games 2018, catatan waktu saya 11,50 detik," tutur dia.
Pelatih tim para-atletik Indonesia Purwo Adi Sanyoto meminta atletnya Sapto Yogo Purnomo tetap rendah hati setelah meraih dua medali emas di Asian Para Games 2018.
Sapto Yogo saat ini memang menjadi sorotan karena selain merebut dua medali emas, dia juga memecahkan rekor Asia nomor lari 100 meter T37.
"Tetaplah membumi dan tetaplah menjadi Sapto Yogo yang saya bina selama ini," ujar Purwo di Jakarta, Selasa (9/10) malam.
Pelatih Komite Paralimpiade Nasional Indonesia itu pun berharap Sapto terus fokus mengembangkan prestasi alih-alih tenggelam dalam ketenaran.
Di usia yang masih 20 tahun, Purwo meyakini Sapto dapat mempertajam catatan waktu larinya, sekaligus meraih prestasi-prestasi gemilang di masa depan termasuk dapat berlaga di Paralimpiade.
"Pesan saya untuk Sapto Yogo, jangan berhenti jadi atlet sebelum tampil di Paralimpiade," kata dia.
Sementara terkait pencapaian dua medali emas Sapto Yogo di Asian Para Games 2018, Purwo mengaku hal itu cukup mengejutkan.
Pasalnya, atlet asal Banyumas, Jawa Tengah itu sebelumnya cuma ditargetkan meraup medali emas dari nomor lari 100 meter T37 putra yang memang menjadi andalannya.
Sementara di nomor lari 200 meter T37, di mana Sapto juga mendapatkan emas, tim pelatih Indonesia sejatinya memprediksi perak.
"Saat ini performa Sapto memang benar-benar di puncak. Performanya di lari 100 meter itu istimewa. Namun saya percaya dia dapat berlari lebih cepat," tutur Purwo.
Sapto Yogo Purnomo sendiri berhasil menyumbangkan medali emas di nomor lari 100 meter T37 putra Asian Games 2018, Selasa (9/10), dengan waktu tempuh 11,49 detik sekaligus memecahkan rekor Asia 11,51 detik milik atlet China Yongbin Liang yang dibukukan di Paralimpiade tahun 2012, London, Inggris.
Dalam kompetisi yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta itu, Sapto menjadi yang terbaik usai mengalahkan atlet Iran Davoudali Ghasemi yang mencatatkan 11,97 detik yang berhak atas medali perak dan atlet Arab Saudi Ali Alnakhli dengan torehan waktu 12,01 detik untuk medali perunggu.
Medali emas dari 100 meter T37 putra merupakan medali emas kedua Sapto Yogo di para-atletik Asian Games 2018 setelah pada Senin (8/10) dia juga menjadi yang terbaik di nomor 200 meter T37 putra. Dengan demikian, untuk dua medali emas ini, Sapto Yogo dipastikan mendapatkan bonus sebesar total Rp3 miliar dari pemerintah.
Pelari asal Jawa Tengah ini berpeluang menambah pundi-pundi medali karena masih akan tampil di nomor lari 400 meter T37 dan estafet 4X100 meter. Meski tak diharapkan medali emas, Purwo bermimpi Sapto dapat kembali memberikan yang terbaik.
"Semoga dia dan rekan-rekannya mendapatkan prestasi maksimal di dua nomor itu," kata Purwo. (Ant).