Jutaan warga Prancis bersuka cita setelah tim sepak bola nasionalnya meraih juara Piala Dunia 2018. Perayaan kemenangan pada laga final atas Kroasia terjadi di seantero kota mulai dari Paris hingga Marseille, Lyon hingga Lille.
Di ibukota Paris 90.000 orang menyaksikan siaran langsung bersama melalui layar besar di dekat Menara Eifel. Suasana begitu semarak dengan bunyi-bunyian klakson, kibaran bendera nasional serta lautan massa dengan baju merah-putih-biru.
Kembang api pun diluncurkan ke udara di tengah riuh suara klakson mobil untuk merayakan keberhasilan Prancis meraih Piala Dunia kedua kalinya.
Pekik, "Kami sang juara" terdengar mulai dari Sacre Coeur di utara Paris hingga Sorbonne.
Suasana serupa juga terjadi kota kota Marseille, Lyon, Lille, Bordeaux dan kota-kota lainnya di Prancis.
Bahkan sebelum wasit meniup peluit akhir pertandingan, sekumpulan orang sudah berkumpul Champs Elysee, dan bersiap menuju Arc de Triomphe, tempat yang biasa dipakai untuk perayaan besar. Termasuk untuk parada Hari Bastille sehari sebelumnya.
"Apa yang mereka lakukan luar biasa. Pogba, Mbappe, Grizou mereka terbaik dunia," kata Josh yang sengaja datang dari Inggris ke Paris.
Sekitar 250.000 orang diperkirakan bakal memenuhi Champs Elysees dan Place de la Concorde.
Di Moskow, puluhan ribu warga Prancis datang untuk mendukung timnya, rasa haru dan gembira berbaur di dalam lautan warga merah-putih-biru. Presiden Prancis Emmanuel Macron yang bersama isterinya Brigitte juga datang ke Moskow, memeluk para pemain setelah pertandingan final di Stadion Luzhniki.
Prancis menjuarai Piala Dunia untuk kedua kalinya dengan menghancurkan mimpi Kroasia untuk meraih gelar perdananya dengan kemenangan 4-2 di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu. Laga tersebut menjadi salah satu pertandingan final paling menarik dalam satu dekade.
Kenangan lama
Prancis memimpin 2-1 saat turun minum setelah gol bunuh diri Mario Madzukic dan penalti VAR Antoine Griezmann, di mana Ivan Perisic sempat menyamakan kedudukan untuk Kroasia.
Gol-gol cepat dari Paul Pogba dan Kylian Mbappe pada pertengahan babak kedua membawa Prancis semakin jelas menuju gelar juara. Mandzukic sempat mengemas satu gol balasan dengan memanfaatkan kesalahan kiper Prancis Hugo Lloris untuk membuat 20 menit terakhir berlangsung menegangkan.
Bagaimanapun, Prancis mampu meredam gempuran Kroasia untuk mengangkat trofi untuk kedua kalinya, menyusul kesuksesan mereka di kandang sendiri 20 tahun silam. Skor akhir 4-2 mengantarkan tim ayam jantan menjadi tim sepak bola terbaik dunia.
Kemenangan ini membuat Didier Deschamps, kapten tim 1998 sekaligus pelatih Prancis begitu bahagia. Ia memuji timnya yang memang masih belia dan berhasil menjadi yang terbaik di dunia.
"Kami tidak tampil gemilang namun kami memperlihatkan kualitas mental dan kami mencetak empat gol," kata Deschamps.
Sumber: Antara