Permainan kurang menjanjikan ditunjukkan debutan tim nasional Indonesia U-23 dalam laga perdana penyisihan Grup A Piala Asia U-23 menghadapi Qatar U-23. Parahnya lagi, Garuda Muda dikerjai wasit yang condong menguntungkan tuan rumah. Rizky Ridho dan kawan-kawan akhirnya takluk 0-2, Senin (15/4).
Setelah pertandingan, PSSI protes lagi ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), meskipun protes sebelumnya ketika ditaklukkan Irak 1-3 di Piala Asia 2023 tidak ditanggapi AFC.
Di tempat berbeda, pelatih Barcelona Xavi Hernández marah atas kartu merah Ronald Araújo ketika timnya tersingkir dari Liga Champions. Barca menelan kekalahan 1-4 dari Paris Saint-Germain pada Selasa (16/4) di Olympic Stadium.
Xavi mengatakan wasit Rumania Istvan Kovacs adalah sebuah "bencana" dan memberikan kartu merah kepada Araujo karena pelanggaran orang terakhir terhadap Bradley Barcola tatkala Barça memimpin 1-0 di menit ke-29, agregat 4-2, mematikan asa mereka di perempat final.
Dua gol Kylian Mbappé dan gol dari Vitinha serta Ousmane Dembélé membuat PSG membalikkan keadaan, memastikan kemenangan agregat 6-4 dan menyiapkan semifinal melawan Borussia Dortmund.
“Kami kesal,” kata Xavi. "Kartu merah menandai hasil imbang. Kami bermain terorganisir dengan baik 11 lawan 11. Itu benar-benar mengubah segalanya. Bagi saya, terlalu berat dikeluarkannya [Araújo] dari lapangan."
"Wasit benar-benar buruk. Saya katakan kepadanya, dia adalah sebuah bencana. Dia mematikan skor. Saya tidak suka berbicara tentang wasit tetapi itu harus dikatakan. Saya tidak mengerti."
"Tidak baik jika harus bermain dengan 10 pemain dan sejak saat itu pertandingan akan berbeda. Sejauh yang kita bicarakan [tentang pertandingan], kartu merah menandai segalanya," tuturnya disitir ESPN.
Xavi juga dikeluarkan dari lapangan pada babak kedua karena memprotes keputusan tidak memberikan penalti atas tekel Marquinhos terhadap Ilkay Gündogan. Pelatih kiper Jose Ramon de la Fuente juga diusir karena kehilangan ketenangannya.
"Itu adalah kekeliruan saya, itu salah saya," tambah Xavi, menerima tanggung jawab atas pengusirannya.
Barca memasuki pertandingan hari Selasa dengan keunggulan 3-2 dari leg pertama. Mereka membuka keunggulan dua gol dalam pertandingan tersebut ketika Raphinha mencetak gol pada menit ke-12 setelah kerja brilian dari Lamine Yamal.
Namun, permainan berubah tepat sebelum setengah jam ketika Araújo menerima hukumannya setelah dinilai telah menarik Barcola ke tanah saat ia berlari ke arah gawang di luar kotak penalti.
Dembele dan Vitinha mencetak gol untuk menyamakan kedudukan bagi PSG. Mbappé membawa mereka unggul melalui titik penalti pada menit ke-61 setelah João Cancelo melanggar Dembélé.
Barca menyia-nyiakan peluang untuk menyamakan kedudukan agregat sebelum Mbappé memastikan kemenangan melalui serangan balik pada menit ke-89.
"Sangat disayangkan bahwa kerja keras sepanjang musim berakhir hanya karena satu keputusan wasit. Saya ingin pertandingan berlangsung 11 lawan 11. Itu adalah kartu merah yang tidak perlu," gusarnya dikutip Barca Blaugranes.
Pelatih PSG Luis Enrique mengatakan dia yakin timnya akan melaju ke semifinal meski Araújo tetap berada di lapangan.
Itu adalah malam yang sulit bagi Enrique ketika ia kembali ke klub tempat ia bermain dan kemudian melatih. Di sana dia memenangkan treble LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions sebagai manajer Barca pada tahun 2015.(espn,barcablaugranes)