Destiny Udogie dilanggar dua kali oleh penyerang Liverpool Diogo Jota dalam waktu 86 detik. Jota pun mendapat kartu kuning untuk keduanya dan dikeluarkan dari lapangan.
Insiden itu membuat Udogie kini menjadi sasaran gelombang pesan rasisme di media sosial beberapa hari setelah pertandingan Tottenham Hotspurs vs Liverpool itu.
Ada kontroversi seputar peristiwa pertama karena tayangan ulang menunjukkan kontak dari Jota sangat minim.
Dalam sebuah pernyataan, Spurs mengatakan: “Kami muak dengan pesan rasis yang ditujukan kepada Destiny Udogie di media sosial setelah pertandingan hari Sabtu melawan Liverpool.
“Kami akan bekerja sama dengan Liga Primer Inggris dan, jika memungkinkan, mengambil tindakan terhadap siapa pun yang dapat kami identifikasi.
"Kami mendukungmu, Destiny."
Kick it Out, para pegiat anti-diskriminasi menambahkan bahwa mereka "terkejut" dengan pelecehan tersebut dan menyoroti kekhawatiran seputar kasus rasisme yang terus menerus ditujukan kepada para pemain.
Pernyataan mereka berbunyi: "Kontroversi atau emosi tinggi dalam sebuah pertandingan tidak bisa membenarkan ledakan yang menjijikkan ini.
“Kami sangat prihatin bahwa para pemain terus-menerus menjadi sasaran di media sosial setelah pertandingan dalam kondisi terburuk dan sangat penting bagi mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pelecehan terhadap Udogie adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus, dengan Spurs dan Sheffield United menentang pelecehan yang ditujukan kepada kiper Blades Wes Foderingham bulan lalu, sementara gelandang Everton Amadou Onana menjadi sasaran pada bulan Agustus.