close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, menanggapi pengeroyokan yang diduga terjadi pada suporter Timnas Indonesia oleh pendukung Timnas Malaysia. / Facebook Syed Saddiq
icon caption
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, menanggapi pengeroyokan yang diduga terjadi pada suporter Timnas Indonesia oleh pendukung Timnas Malaysia. / Facebook Syed Saddiq
Olahraga
Jumat, 22 November 2019 08:01

Suporter RI dikeroyok di Malaysia, Menpora Syed Saddiq buka suara

Suporter Tim Nasional Garuda diduga dikeroyok hingga luka tusuk oleh pendukung Timnas Malaysia.
swipe

Suporter Tim Nasional Garuda diduga dikeroyok hingga luka tusuk oleh pendukung Timnas Malaysia. Kejadian berlangsung saat laga Malaysia versus Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Bukit Jalil pada Selasa (19/10).

Sebuah video pengeroyokan sejumlah orang yang diduga suporter Timnas Merah Putih beredar di media sosial Twitter. Bahkan, tanda pagar (tagar/hashtag) #GanyangMalaysia menjadi trending topic nomor satu di Twitter.

Diduga, kejadian pengeroyokan terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Fuad itu terjadi di Bukit Bintang pada Senin (18/11), sebelum pertandingan sepak bola Indonesia-Malaysia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, angkat bicara melalui akun Twitter terverifikasi miliknya @SyedSaddiq pada Kamis (21/11).

Dia mengaku sudah meminta kepada pihak kepolisian Malaysia untuk menyelidiki kasus ini. "Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," tulisnya.

Menteri termuda Kabinet Mahathir Mohamad itu akan memastikan bakal melakukan investigasi secara mendalam dan transparan. "Keadilan adalah untuk semua, tidak hanya dari Malaysia atau Indonesia," kicaunya.

Pada pertandingan Grup G zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, tersebut, Indonesia takluk 0-2 dari Malaysia. Dua gol kemenangan Malaysia dicetak oleh Muhammad Safawi Rasid pada menit ke-30 dan ke-73.

Hasil buruk di Malaysia membuat Indonesia kian terpuruk sebagai tim juru kunci klasemen Grup G dengan catatan nirpoin dalam lima laga yang sudah dijalani dan dipastikan sudah tidak punya peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.

Padahal, Indonesia masih punya jadwal tiga laga tersisa yakni melawat ke Thailand pada 26 Maret 2020, menjamu Uni Emirat Arab lima hari berselang dan bertolak ke Vietnam pada 4 Juni 2020.

Pesepak bola timnas Indonesia Rudolof Yanto Basna (bawah) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Malaysia Mohamadou Sumareh (tengah) saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11). / Antara Foto

Ditahan polisi

Sementara itu, tiga suporter asal Indonesia ditahan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) terkait pertandingan Malaysia kontra Indonesia pada matchday kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).

Ketua Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) Luki Ardianto mengatakan ada tiga orang suporter yang ditahan PDRM karena kasus "teror bom" di media sosial.

Tiga suporter yang ditahan adalah Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo, dan Rifki Chorudin yang berasal dari Bali.

"Mereka bukan anggota aliansi dan mereka ditangkap saat di pintu pemeriksaan," katanya di Kuala Lumpur, Kamis (21/11). 

Dia mengatakan aliansi telah meminta bantuan pengacara untuk menangani kasus ini, yakni Muhammad Dwi Harsanto Djamal.

"Info dari PSSI, mereka sudah meminta bantuan ke KBRI dan menyerahkan urusan yang masih ditahan di KBRI," katanya.

Polda Bali dikabarkan juga akan menurunkan tim kalau kedutaan belum bisa menangani.

Sementara itu, pengurus ASIM, Agus Puwanto mengatakan belum bertemu dengan pejabat KBRI Kuala Lumpur karena mereka minta surat terlebih dahulu.

Namun, ia juga mendapat informasi jika pihak kedutaan sudah ada yang memantau. "Kalau kami terus berusaha memantau di Kantor Polisi atau IPD Cheras," kata pria asal Madiun tersebut.

Pengacara Muhammad Dwi Harsanto Djamal ketika dikonfirmasi mengatakan penahanan tiga suporter diperpanjang.

"Besok disambung reman (penahanan sebelum di pengadilan). Belum tahu di mahkamah mana, saya juga belum bertemu dengan suporter yang ditahan," katanya. (Ant)

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan