Liverpool juara mengalahkan Chelsea 1-0 pada final Piala Carabao 2024. The Reds berjaya di hadapan 88.868 penonton di Wembley Stadium, London, Senin (26/2) dini hari WIB.
Kemenangan tercipta di menit ke-118 babak ekstra. Kapten kesebelasan Virgil van Dijk beraksi cekatan meloncat cepat di tiang dekat, menyundul silang ke arah tiang jauh. Bola kemudian bersarang ke dalam jala. Sambutan van Dijk pada sepak pojok Konstantinos Tsimikas itu menjadi gol tunggal.
Entah apa yang merasuki roh mereka, selebrasi gol antara Tsimikas dan van Dijk lalu tampak tabu. Banyak penonton di bawah umur mungkin melihat gestur mereka berdua seperti memperagakan adegan ranjang. Akankah otoritas Liga Inggris bertindak menyelidiki kejadian miring ini?
Di dalam lapangan, jalannya pertandingan begitu tegang. Laga ketat diwarnai banyak peluang terbuang. Dua jaringan bahkan dianulir wasit setelah Video Assistant Referee (VAR) mengecek kejadian.
Suporter Chelsea meledak saat Raheem Sterling menyambut umpan bagus Nicolas Jackson, namun bendera asisten wasit 1 berkibar. Jackson dinyatakan offside, tapi sepertinya hanya nyaris offside.
Protokol VAR diaktifkan, memeriksa secara saksama dan dalam tempo singkat gol itu dibatalkan pada menit ke-33. Tayangan garis VAR menunjukkan lutut Jackson ternyata mendahului pemain Liverpool.
Babak pertama selesai tanpa gol. Turun minum, kedua tim mengambil jeda di ruang ganti. Lalu babak kedua dimulai, gantian Liverpool kena prank dari VAR.
Menit ke-59, kedudukan berubah di papan skor: Chelsea 0-1 Liverpool. Virgil van Dijk membuka skor!
Liverpool dihadiahi tendangan bebas, bola diayunkan ke dalam kotak dan bek kiri Chelsea Ben Chilwell ditugaskan menempel Van Dijk. Tetapi hanya ada satu pemenang dalam duel dan itu adalah kapten The Reds yang mengarahkan sundulannya ke gawang.
Wasit Chris Kavanagh kembali menatap layar VAR. Butuh waktu 3 menit, gol itu akhirnya dinilai tidak sah. Jangkar Liverpool Wataru Endo dianggap melanggar ruang gerak Chilwell. Baju bek kiri Chelsea itu juga ditarik van Dijk sesaat sebelum gol terjadi.
Sebelum momen dua gol batal tersebut, Chelsea mendapat peluang emas di depan gawang Liverpool. Pada menit ke-20, Conor Gallagher membuka ruang kosong, berlari melebar ke sayap kanan.
Kiriman umpannya memantul ke dalam kotak, diterima Sterling. Namun Sterling lepas kontrol, bola gagal dijinakkannya karena terbentur lutut bek kanan Conor Bradley.
Bola liar berbelok ke Cole Palmer, berjarak lima meter dan hanya tinggal berhadapan dengan kiper Caoimhin Kelleher. Tembakannya kuat tetapi Kelleher menyelamatkan luar biasa dengan dada kirinya, sebelum tembakan susulan Nicolas Jackson berhasil diblok.
"Sungguh penyelamatan istimewa dari Kelleher, penyelamatan yang luar biasa. Gawangnya terbuka, menganga, dan aksinya hebat sekali," Alan Shearer, mantan striker Inggris, berkomentar di BBC Radio 5 Live.
Gantian kemudian di menit ke-40. Tandukan Cody Gakpo menerpa tiang jauh. Kans besar bagi Liverpool saat Andy Robertson melambungkan umpan bagus ke dalam kotak dan menemukan Gakpo, yang mengarahkan sundulannya ke tiang gawang.
Berlanjut ke babak ekstra, 94 menit tak kenal lelah mereka berlaga. Nyaris saja tercipta gol Liverpool ketika kiper Chelsea Djordje Petrovic menepis upaya Jayden Danns yang melambung di atas mistar setelah kerja bagus dari Virgil van Dijk menyundul bola silang melintasi gawang.
Pertandingan terus berjalan sampai 99 menit. Sorakan berdecak kesal dari penggemar Liverpool kala tembakan Harvey Elliott menggetarkan jaring gawang, tapi itu sisi luarnya belaka.
Juaranya Liverpool di musim terakhir mereka dilatih Jurgen Klopp, manajer Jerman itu sudah memutuskan akan pergi, menjadi keberuntungan terbaru. Ulangan final tahun 2022 kembali mereka menangkan. Dua tahun yang lalu, Chelsea baru takluk di titik penalti dengan skor terbesar dalam sejarah Piala Carabao, 11-10. Gelar juara ini menjadi trofi kesepuluh bagi Si Merah.
Absennya delapan bintang: Trent Alexander-Arnold, Alisson, Diogo Jota, Curtis Jones, Joel Matip, Mohamed Salah, Darwin Nunez, dan Dominik Szoboszlai tidak membuat Klopp kelimpungan. Dia menyimpan darah segar, memasang para pemain muda keluaran akademi Liverpool yang patut diandalkan.
Gelandang Alexis Mac Allister mengatakan memenangkan Piala Dunia memberinya rasa haus untuk mengangkat lebih banyak trofi. Mac Allister juara dunia bersama Argentina di Qatar pada tahun 2022.
“Ini final pertama saya bersama Liverpool jadi ini akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi saya dan tim,” ujar Mac Allister.
“Piala Dunia membantu saya menyadari bahwa saya benar-benar ingin memenangkan lebih banyak trofi dan ada lagi kesempatan besar. Itu yang saya inginkan ketika saya menandatangani kontrak dengan klub ini,” katanya.