Sebanyak tiga ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat, masing-masing bernama Enqoy Sugiati, Ika Peranika, dan Citra Widaningsih dibekuk tim gabungan dari Polres Karawang bersama Polda Jawa Barat. Penangkapan terhadap ketiganya karena mengkampanyekan ujaran kebencian untuk pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin ke rumah-rumah warga.
Kapolres Karawang, AKBP Nuredy Irwansyah, mengatakan ketiganya ditangkap di rumahnya masing-masing pada Minggu, (24/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Penangkapan terhadap ketiganya merupakan sebagai bentuk preventif yang dilakukan oleh jajarannya.
“Sebagai tindakan preventif kepolisian, ketiga ibu-ibu tersebut diamankan oleh Polres Karawang bersama Polda Jabar. Saat ini yang bersangkutan masih berada di Polda Jabar,” kata Nuredy saat dihubungi dari Jakarta pada Senin, (25/2).
Setelah mengamankan ketiganya, namun Nuredy sampai saat ini enggan menjelaskan status ibu-ibu tersebut. Ia hanya menyatakan pemeriksaan terhadap ketiga wanita itu kini dalam ranah Polda Jawa Barat.
Selain mengamankan ketiga pelaku, Nuredy mengungkapkan, pihak kepolisian juga telah menyita tiga ponsel milik para pelaku. Penyitaan itu dilakukan sebagai bekal polisi untuk melakukan pengembangan kasus tersebut.
Sebelumnya, tiga ibu-ibu melakukan ujaran kebencian terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Dalam video yang diunggah di media sosial Twitter lewat akun @citrawida5, terlihat perempuan berbicara dalam Bahasa Sunda saat kampanye door to door.
Mereka mencoba meyakinkan warga untuk tidak memilik paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin. Pasalnya, jika terpilih Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (Tak akan ada lagi suara azan, tak ada lagi yang memakai jilbab. Perempuan dengan perempuan akan menikah, lelaki dengan lelaki juga menikah)," kata perempuan yang ada dalam video itu.