close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin berpidato pada sebuah acara/ Antara Foto
icon caption
Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin berpidato pada sebuah acara/ Antara Foto
Pemilu
Jumat, 15 Maret 2019 10:58

3 Kartu sakti Jokowi jadi senjata Ma’ruf Amin hadapi Sandi

Ma'ruf Amin bertemu dengan para pakar menjelang debat ketiga Pilpres 2019.
swipe

Calon wakil presiden Kh Ma’ruf Amin mengaku siap menghadapi Sandiaga Uno dalam putaran debat ketiga Pilpres 2019 yang akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu, (17 /3). Meski mengaku tak ada persiapan khusus, Ma’ruf Amin sebetulnya sudah membekali diri dengan sejumlah program Jokowi terkait kartu sakti.

Seperti diketahui, pada debat ketiga Pilpres 2019, tema debat yang akan dibahas yakni mengenai pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Keempat tema tersebut, kata Ma’ruf Amin, merupakan permasalahan mendasar.

Dirinya pun akan menyampaikan program-program unggulan yang telah ditawarkan Presiden Jokowi berkaitan dengan tema-tema tersebut. Terkait pendidikan ada Kartu Indonesia Pintar. Lalu kesehatan ada Kartu Indonesia Sehat. Kemudian di sektor ketenagakerjaan terdapat Kartu Pra Kerja.

“Ya ini merupakan program unggulan, dari pendidikan, kesehatan, dan lain-lain sudah ada,” tutur Ma’ruf Amin.

Lebih lanjut, Ma’ruf Amin mengatakan, tak memiliki persiapan yang spesifik menjelang debat pilpres yang ketiga ini. Ia hanya ziarah ke makam Sultan Ageng Tirtayasa yang berada di Serang, Banten. Namun begitu, ia berharap jalannya debat nanti mengalir normal, tanpa ada kendala.

"Sekarang di sini (Makam Sultan Ageng Tirtayasa) ya ini persiapan, biar mengalir sajalah, tidak ada persiapan secara spesifik," tutur Ma'ruf Amin.

Sementara itu, Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima, mengatakan calon wakil presiden Ma'ruf Amin akan tampil sebagai seorang ulama yang membawakan tausiyah. Tak lupa, Ma’ruf disebut bakal menggunakan ayat dalam debat ketiga nanti.

"Beliau kan ulama, itu sudah tidak bisa tidak. Status ulama itu melekat," kata Aria.

Terkait konten, kata Aria, Ma'ruf sebagai seorang ulama sudah terbiasa dalam menyampaikan tausiyah. Menurutnya, sosok ulama yang selama ini melekat terhadap Ma'ruf akan tetap ditonjolkan, meski dalam debat kandidat nanti adalah ajang kontestasi capres-cawapres.

"Tetap karakter seorang kiai (Ma'ruf) memberikan tausiyah. Tetapi, substansinya adalah konten-konten yang menjadi isi dari tausiyahnya," kata Aria.

Menurut Aria, dalam mempersiapkan debat Ma'ruf telah bertemu dengan para pakar debat.

"Pak Kiai Ma'ruf memang dipersiapkan secara khusus, karena beliau ini (akan) melanjutkan program yang telah dikerjakan Pak Jokowi dan Jusuf Kalla (JK)," ucap Aria.

Pertemuan dengan para pakar itu, menurutnya, agar terjadi integrasi konten apa yang telah dilaksanakan, sedang dilaksanakan, dan apa yang akan dikerjakan Jokowi-Ma'ruf.

"Supaya terjadi kesinambungan, untuk itu dibutuhkan tim yang terus memberikan pendamping kepada Pak Kiai. Terutama, hal-hal yang berkaitan, khususnya masalah kesehatan, pendidikan, masalah ketenagakerjaan dan masalah sosial budaya," ujar Aria.

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan