Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan informasi mengenai adanya surat suara dalam kondisi sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Mar'uf di Tanjung Priok, Jakarta, pada Rabu (2/1) merupakan berita bohong. KPU memastikan hal itu setelah melakukan pengecekan langsung ke Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
“Kami telah melakukan pengecekan terkait isu surat suara yang infonya sudah dicoblos untuk nomor 01 dalam tujuh kontainer yang masing-masing berisi 10 juta surat suara. KPU memastikan itu adalah berita bohong," kata Ketua KPU, Arief Budiman usai mengadakan pertemuan dengan pihak Bea dan Cukai Tanjung Priok.
Dalam mengecek informasi itu ke Bea Cukai Tanjung Priok, pihak KPU didampingi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pihak terkait lainya. Dari hasil pengecekan, KPU maupun Bawaslu tidak menemukan adanya surat suara yang dimaksud.
Terkait isu adanya penemuan surat suara ini, Arief menilai, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu jalannya penyelenggaraan Pemilu 2019. Karena itu, KPU meminta kepada pihak kepolisian segera menangkap penyebar berita bohong tersebut. Sejauh ini KPU sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Kami meminta kepolisian mencari siapa yang menyebar informasi itu. Siapapun itu," kata Arief Budiman.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, hingga saat ini surat suara belum dicetak karena masih menjalani beberapa tahapan. Hal ini pun dibenarkan oleh Komisioner KPU, Hasyim Asyari. Menurutnya, saat ini tahapan pencetakan surat suara baru berjalan.
Dengan demikian, kata Hasyim, dapat dipastikan surat suara untuk Pilpres 2019 belum dicetak. Pihak KPU malah baru akan mengundang kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Jumat, 4 Januari 2019.
"Hari Jumat 4 Januari nanti ada undangan validasi kepada dua calon dan pengurus DPP partai politik untuk validasi surat suara. Artinya pengadaan belum berjalan. Kalau sudah ada kabar barang cetakan itu mengesankan diam-diam siapa tau KPU sudah mencetak. Kami pastikan KPU belum mencetak," kata Hasyim.
Sebelumnya, KPU mendapatkan informasi jika ada tujuh kontainer surat suara asal China yang ditemukan oleh TNI AL dalam kondisi sudah tercoblos untuk pasangan nomor 01. Surat suara itu ada di Tanjung Priok sekitar pukul 16.00 WIB. Mendapat informasi itu, pihak KPU melakukan koordinasi dengan Bea dan Cukai, kepolisian maupun pihak terkait lainnya untuk melakukan pengecekan. Hasilnya, informasi itu ternyata tidak benar.