close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aksi unjuk rasa di Gedung Bawaslu berakhir ricuh, Selasa (21/5) malam. Alinea.id/Fadli Mubarok
icon caption
Aksi unjuk rasa di Gedung Bawaslu berakhir ricuh, Selasa (21/5) malam. Alinea.id/Fadli Mubarok
Pemilu
Rabu, 22 Mei 2019 00:08

Aksi di Bawaslu rusuh: 1 orang terluka dan ada yang dibekuk

Setidaknya seorang pengunjuk rasa terluka akibat kericuhan dan bentrokan yang terjadi saat aksi di Gedung Bawaslu.
swipe

Setidaknya seorang pengunjuk rasa terluka akibat kericuhan dan bentrokan yang terjadi saat aksi di Gedung Bawaslu.

Pantauan Alinea.id di lapangan, seorang laki-laki ditandu menuju ambulans untuk penanganan lebih lanjut. Pengunjuk rasa itu terluka di bagian pelipis hingga berdarah.

Belum diketahui jumlah pengunjuk rasa yang terluka. Sejumlah oknum pengunjuk rasa yang diduga menjadi provokator diamankan oleh kepolisian.

Massa aksi sebenarnya telah membubarkan diri pada pukul 21.10 WIB. Namun, massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) kembali mendatangi Gedung Bawaslu pada pukul 22.30 WIB.

Pengunjuk rasa kembali berkumpul di seberang Gedung Bawaslu sembari menyanyikan yel-yel. Sambil menggoyang-goyangkan kawat berduri, massa kemudian meneriaki aparat kepolisian agar tidak ikut dalam kompetisi Pemilu 2019.

"Pak Polisi, Pak Polisi, tugasmu mengayomi. Pak Polisi, Pak Polisi, jangan ikut kompetisi," teriak pengunjuk rasa, Selasa (21/5) malam.

Melihat kondisi massa seperti itu, sejumlah aparat kepolisian kemudian menghampiri aksi tersebut. Negosiasi sempat berlangsung dan aparat kepolisian meminta massa untuk membubarkan diri.

Akan tetapi, massa tidak menggubris permintaan kepolisian. Massa tetap berteriak sembari menunjuk-nunjuk ke wajah para personel keamanan.

Suasana kian memanas. Massa mulai merusak pagar kawat berduri yang dipasang oleh kepolisian sejak siang tadi. Massa kemudian merusak dan menginjak-injak kawat berduri.

Tak patah arang, polisi kembali mengingatkan massa untuk bubar. Bahkan, polisi mulai mengerahkan kendaraan water cannon. Namun, peringatan itu tetap tak digubris.

Selang beberapa menit setelah water cannon siaga, tiba-tiba saja ratusan aparat kepolisian berhamburan dari dalam Gedung Bawaslu menghampiri massa. 

Sontak, massa mulai carut-marut tercerai-berai lari tunggang-langgang. Sempat terjadi bentrok untuk beberapa waktu, sehingga sejumlah oknum massa diamankan lantaran diduga menjadi provokator.

Massa yang diduga sebagai provokator dibekuk polisi dan diamankan ke dalam Gedung Bawaslu. 

Kapolrestabes Jakarta Pusat Kombespol Harry Kurniawan mengaku belum mengetahui dari mana datangnya massa aksi tersebut. Dia ragu massa tersebut adalah orang yang sama dengan GNKR sebelumnya.

"Kami belum tahu itu dari mana. tetapi awalnya kami hanya memantau. Kami tawarkan damai dan aman, mereka malah merusak pagar kawat," urainya.

Menurut Harry, pihaknya akan mendalami hal tersebut dan akan membawa beberapa oknum ke Polda Metro Jaya. Namun, Harry tidak memastikan jumlah oknum yang dibekuk.

img
Fadli Mubarok
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan